SuaraPemerintah.ID – Kepribadian Ambivert adalah jenis kepribadian yang merupakan gabungan dari kepribadian ekstrovert dan introvert. Seseorang dengan kepribadian ini umumnya lebih fleksibel ketika menghadapi bermacam situasi dan tampil baik dalam berbagai konteks sosial.
Sebelumnya Konsep introvert dan ekstrovert sendiri pertama kali muncul dari seorang psikiater asal Swiss, Carl G. Jung. Jung mempercayai ada beberapa orang yang bisa mendapatkan energi dari dunia luar (ekstrovert) maupun dari dunia internal (introvert).
Nah, kepribadian ambivert membuat seseorang tidak cocok pada kedua jenis kepribadian tadi. Namun, seorang ambivert bisa merasakan kondisi yang cukup nyaman antara kedua kepribadian tersebut.
Selain itu, orang dengan kepribadian ini juga bisa menikmati momen ketika sedang ada pada kondisi sosial seperti para ekstrovert. Pada kondisi lain, pemilik kepribadian ini juga memerlukan waktu untuk diri sendiri seperti para introvert.
Mengetahui jenis kepribadian sangat penting karena bisa membantu diri untuk mengenali situasi yang membuat diri sendiri nyaman. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk bersosialisasi.
Nah, jika skor introvert dan ekstrovert hampir seimbang, kemungkinan seseorang memiliki kepribadian ambivert.
Ciri-Ciri Kepribadian Ambivert
Sama halnya dengan introvert maupun ekstrovert, kepribadian ambivert juga memiliki beberapa ciri khas, antara lain:
1. Bisa menjadi pendengar sekaligus komunikator yang baik
Seorang ekstrovert memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sedangkan seorang introvert mampu mendengar dan mengamati dengan lebih baik.
Sementara itu, seorang ambivert akan lebih mengerti kapan harus mendengarkan dan berbicara pada orang lain.
Seseorang dengan karakter psikologi ini bisa dengan mudah mengawali obrolan dengan orang lain, tetapi selanjutnya akan lebih banyak diam dan mendengarkan.
2. Dapat mengatur perilaku sesuai dengan kondisi
Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi menjadi salah satu bakat alami seorang ambivert.
Jika para ekstrovert dapat melakukan basa-basi dengan orang asing dan para introvert tidak, maka para ambivert bisa mencoba membuka obrolan atau sekadar diam tergantung dari situasi yang sedang mereka hadapi.
3. Merasa nyaman bersosialisasi dan tetap memerlukan waktu me time
Ambivert dapat tetap merasa nyaman ketika berada pada keramaian atau sekadar menikmati malam yang tenang di rumah. Misalnya, seorang teman menelepon dan mengajak berkumpul.
Seorang ekstrovert kemungkinan besar akan menerima tanpa ragu, sedangkan seorang introvert cenderung menolak. Sementara itu, para ambivert cenderung akan mempertimbangkan pro dan kontra dari aktivitas tersebut. Mereka bisa memilih pergi atau tidak.
4. Memiliki sifat empati secara alami
Pemilik kepribadian ambivert akan memiliki rasa empati yang muncul secara alami dalam dirinya. Mereka akan lebih mudah memahami berbagai situasi yang sedang terjadi pada orang lain.
Misalnya, jika teman sedang mengalami masalah, seorang ekstrovert akan langsung menawarkan bantuan, para introvert akan menjadi pendengar yang baik. Sementara itu, ambivert akan mendengarkan dan mengajukan beberapa hal yang mungkin perlu.
5. Dapat memberikan keseimbangan
Dalam kasus pengaturan kelompok, ambivert dapat memberikan keseimbangan yang sangat dibutuhkan untuk dinamika sosial.
Seorang ambivert mungkin adalah orang yang membantu memecah kesunyian yang canggung, membuat orang lain yang lebih tertutup merasa nyaman untuk memulai percakapan.
6. Punya banyak teman, tapi sedikit yang dekat
Orang ekstrovert cenderung memiliki banyak teman, sedangkan introvert cenderung hanya memiliki sedikit teman dekat yang mereka habiskan bersama.
Ambivert memiliki keduanya, jaringan pertemanan dan orang-orang yang sangat luas yang mereka habiskan bersama, serta sekelompok kecil teman dekat yang sangat akrab dengan mereka.
Cara Mengembangkan Kepribadian Ambivert
Mengembangkan kepribadian ambivert melibatkan kesadaran dan upaya untuk mencapai keseimbangan antara ciri-ciri ekstrovert dan introvert dalam diri.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan kepribadian ini:
1. Kenali potensi diri
Mulailah dengan mengenali ciri-ciri kepribadian yang kamu miliki.
Apakah cenderung menjadi ekstrovert yang energik dan terbuka, atau lebih cenderung menjadi introvert yang tenang dan reflektif?
Mengetahui kecenderungan alami adalah langkah awal dalam mengembangkan kepribadian ambivert.
2. Pahami kelebihan dan kelemahan
Baik kstrovert maupun introvert memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Mengenali dan memahami ini akan membantu kamu memahami bagaimana menggabungkan aspek-aspek positif dari kedua tipe kepribadian.
3. Kelola energi sosial
Ambivert cenderung dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial. Meski begitu, mereka juga perlu mengatur energi sosialnya sendiri.
Jangan ragu untuk mengambil waktu sendiri ketika kamu erasa perlu mendapatkan kembali energi setelah berinteraksi dengan banyak orang.
Sebaliknya cari kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas sosial ketika kamu merasa terlalu tertutup.
4. Terbuka dan pupuk rasa empati
Kembangkan kemampuan untuk mendengarkan dan memahami orang lain. Cobalah untuk lebih terbuka terhadap pandangan dan pendapat orang lain.
Praktikkan empati dan berempati dengan orang-orang di sekitar. Hal ini akan membantu kamu berinteraksi dengan lebih baik dalam berbagai situasi sosial.
5. Cari kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum
Jika kamu cenderung lebih introvert dan merasa tidak nyaman berbicara di depan umum, cobalah untuk mencari kesempatan untuk berbicara di depan orang banyak.
Menghadapi ketakutan ini secara bertahap bisa membantumu untuk menjadi lebih percaya diri dan nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain.
6. Jangan takut untuk mencari kesempatan sosial
Saat kamu cenderung tertutup, cobalah untuk tidak menghindari kesempatan sosial. Ajak teman-teman untuk beraktivitas bersama, hadiri acara sosial, atau bergabung dengan kelompok minat untuk meningkatkan keterlibatan sosial.
7. Latih keterampilan sosial
Penguasaan keterampilan sosial adalah kunci untuk menjadi ambivert yang lebih beradaptasi dengan berbagai situasi sosial.
Latihlah cara berbicara dengan orang lain, memulai percakapan, dan membina hubungan yang baik.
8. Lakukan evaluasi diri secara berkala
Luangkan waktu untuk mengevaluasi perkembangan dalam mengembangkan kepribadian ambivert secara berkala. Amati bagaimana perubahan ini mempengaruhi hubungan sosial dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Itu tadi beberapa ciri kepribadian ambivert yang perlu kamu ketahui. Sebenarnya, setiap jenis kepribadian memiliki keunikan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, termasuk kepribadian ambivert. Jadi, kamu sebenarnya tidak perlu terlalu cemas akan hal tersebut.
Jika penasaran, kamu bisa melakukan tes psikologi untuk mengetahui kepribadian diri. Jika penasaran, kamu bisa melakukan tes psikologi untuk mengetahui kepribadian diri.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News