Minggu, November 9, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Mahfud MD Soroti Tumpulnya Pedang Hukum RI dalam Debat Cawapres

SuaraPemerintah.ID – Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyatakan bahwa isu utama yang diperdebatkan dalam debat calon wakil presiden hari ini adalah kendala dalam penegakkan hukum di Indonesia.

“Masalah-masalah yang kita perdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa. Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul,” ujarnya dalam acara Debat Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

- Advertisement -

Mahfud MD meyakini bahwa apabila penegakan hukum di Indonesia dapat dijalankan sesuai aturan, maka pembangunan di negara ini akan berjalan dengan lancar. Dengan menggarisbawahi pentingnya keberhasilan dalam penegakan hukum, ia menyoroti perlunya perbaikan dalam sistem hukum untuk memastikan pembangunan yang berkesinambungan bagi masa depan bangsa.

“Kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan program pembangunan akan berjalan dengan baik,” ucapnya yang dilansir dari Kompas.com

- Advertisement -

Adapun tema debat cawapres yang digelar Minggu (21/1/2024), yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam (SDA) dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Pada penutupan debat kedua cawapres ini, Mahfud menyoroti mengenai kerusakan alam Indonesia. Sebab, kerusakan alam ini akan diwariskan ke generasi mendatang. Dia bahkan menyanyikan lagu Ebiet G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan sebagai bukti dari kerusakan alam.

“Saya minta maaf kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu itu huni,” kata dia.

Oleh karenanya, dia berjanji akan mengembalikan alam dan lingkungan yang rusak jika terpilih menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029. Pasalnya, alam dan lingkungan sangat penting untuk masa depan bangsa.

“Kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu, kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan,” tuturnya.

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru