Minggu, Februari 9, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menghadapi Potensi Bencana Gempa, BRIN Melakukan Pemetaan Sesar di Pulau Jawa

SuaraPemerintah.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah memusatkan penelitian pada pemetaan sesar yang melintasi Pulau Jawa, mulai dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi. Salah satu tujuan utama penelitian ini adalah untuk menggali dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut.

Pulau Jawa, dengan populasi padatnya, menjadi fokus pemetaan sesar karena rentan terhadap berbagai bencana geologi. Proyek ekspedisi yang diprakarsai oleh BRIN tidak hanya bertujuan untuk memetakan sesar-sesar, tetapi juga untuk meneliti palung, gunung, dan bukit di dasar laut.

- Advertisement -

Sonny Aribowo, seorang peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, menjelaskan beberapa wilayah di sepanjang Pulau Jawa yang telah diteliti. Dia menyebutkan beberapa sesar yang telah dipublikasikan, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng Sesar Opak, Sesar Mataram, Sesar Garsela, Sesar di Karangsambung, dan Sesar Pasuruan.

Selain itu, penelitian juga dilakukan terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning, yang terbukti aktif berdasarkan perubahan morfologi dan paleoseismologi. Sesar-sesar seperti yang terjadi di Cianjur, Sumedang, dan sekitarnya yang pernah menyebabkan gempa bumi juga sedang diteliti lebih lanjut.

- Advertisement -

Sonny juga menyoroti kemunculan gempa di daerah-daerah yang sebelumnya kurang dipelajari, seperti Cianjur, Sumedang, dan wilayah Laut Jawa dekat Pulau Bawean. BRIN berencana melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa untuk mengonfirmasi jalur sesar yang belum banyak diketahui.

Kerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan BMKG diharapkan dapat membantu identifikasi lebih lanjut terhadap jalur sesar aktif di Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak sesar aktif besar di sekitar Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang berdampak pada kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu.

Gempa yang baru-baru ini terjadi di Sumedang menjadi bukti akan keberadaan sesar-sesar aktif tersebut, dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai 6,6 hingga 7 magnitudo. Oleh karena itu, pengetahuan yang lebih mendalam dan strategi mitigasi yang efektif sangatlah penting untuk mengurangi dampak potensial dari bencana gempa di masa depan.

Upaya BRIN dalam pemetaan sesar dan upaya BMKG dalam mengembangkan strategi mitigasi merupakan respons terhadap kejadian gempa di Sumedang, sekaligus sejalan dengan upaya global untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana alam.

Organisasi internasional seperti United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) secara konsisten mendorong negara-negara untuk meningkatkan pemahaman dan mitigasi terhadap bencana alam.

Mengingat tingkat risiko bencana gempa yang tinggi di Pulau Jawa, Sonny mengajak masyarakat untuk mengantisipasi dampak potensial dengan membangun bangunan yang tahan gempa dan menghindari pembangunan di sekitar jalur sesar.

Dengan pemetaan dan penelitian ini, diharapkan upaya mitigasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi bencana gempa di Pulau Jawa, serta memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana alam.

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,840PelangganBerlangganan

Terbaru