SuaraPemerintah.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, aktif mengikuti beberapa sesi penting dalam Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD) yang berlangsung pada 2-3 Mei 2024 di Paris, Prancis. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyoroti pentingnya mengambil tindakan berbasis solusi menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim, krisis keuangan, ketegangan geopolitik, dan kesenjangan teknologi.
Tema utama PTM OECD tahun ini adalah “Co-Creating the Flow of Change: Leading Global Discussions with Objective and Reliable Approaches towards Sustainable and Inclusive Growth”. OECD menekankan perlunya kerja sama internasional dalam merumuskan kebijakan yang efektif, berlandaskan praktik terbaik yang didasarkan pada bukti nyata serta dialog multilateral.
Indonesia memiliki ambisi untuk menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada tahun 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia perlu mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan global yang terjadi.
Meskipun memiliki banyak potensi, Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan populasi milenial sebesar 50 juta orang dan berstatus sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia dituntut untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan mempercepat laju pertumbuhan menjadi 6%-7% dalam 20 tahun ke depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia mengedepankan tiga strategi utama. Pertama, adalah revitalisasi mesin pertumbuhan konvensional. Kedua, adalah mendorong perkembangan industri baru dan ekonomi yang sedang berkembang. Dan yang ketiga, adalah memperkuat ketahanan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan memungkinkan masyarakat Indonesia menikmati standar hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan.
Selain itu, OECD juga menekankan pentingnya mencapai target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan Perjanjian Paris. Organisasi ini menyadari bahwa masih terdapat kesenjangan pembiayaan yang signifikan untuk mencapai target-target tersebut, terutama bagi negara-negara berkembang. Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menghadapi tantangan serupa.
Dalam hal ini, Menko Airlangga menegaskan pentingnya mengurangi kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN. Hal ini dianggap krusial untuk menciptakan stabilitas dan memanfaatkan potensi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi global. Kemajuan pesat dalam teknologi informasi juga membawa peluang dan tantangan yang signifikan.
Sebagai pembicara utama dalam sesi “Solution-Oriented Approaches to Emerging Challenges”, Menko Airlangga memaparkan pencapaian-pencapaian penting Indonesia dalam Kepemimpinan ASEAN tahun 2023 di bidang ekonomi digital. Peluncuran sistem pembayaran lintas negara di kawasan Asia Tenggara dan kesepakatan mengenai Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) menjadi perhatian khusus OECD. Implementasi sistem pembayaran lintas negara ini telah mencakup lebih dari 47 juta pengguna hanya dalam waktu satu tahun.
Menko Airlangga juga menekankan perlunya langkah-langkah yang tepat untuk memastikan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sekaligus mengelola risikonya. Dia juga menyambut baik kolaborasi dalam penelitian dan analisis AI generatif, serta siap untuk bekerja sama dalam kerangka Global Partnership for AI. Dalam hal keamanan data, Menko Airlangga menggarisbawahi pentingnya kemitraan global untuk memfasilitasi aliran data lintas negara demi mendapatkan manfaat optimal dari ekonomi digital.
Sebagai penutup PTM OECD, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Jepang yang didukung oleh Meksiko dan Belanda. Dia juga menghargai upaya Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, dalam memfasilitasi proses keanggotaan Indonesia. Sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Menko Airlangga akan memimpin langkah-langkah koordinasi nasional untuk mempercepat keanggotaan Indonesia di OECD.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News