Selasa, April 22, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Salah Satu Tertinggi di Asia Tenggara

SuaraPemerintah.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Kanselir serta Menteri Ekonomi dan Aksi Iklim Republik Federal Jerman, Y.M. Robert Habeck, bertemu dalam pertemuan bilateral di Berlin, Jerman pada tanggal 6 Mei. Pertemuan antara dua kekuatan ekonomi di ASEAN dan Eropa membahas kerjasama dalam berbagai sektor, termasuk Industri, Perdagangan dan Investasi, Energi, serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa pada Triwulan I tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% (YoY). Angka tersebut merupakan pertumbuhan Triwulan I tertinggi sejak tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi yang stabil ini juga diperkuat oleh penilaian positif dari berbagai lembaga rating yang menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

- Advertisement -

Pertumbuhan ekonomi nasional juga semakin berkualitas, tercermin dari data ketenagakerjaan (per Februari 2024) yang dirilis pada hari yang sama. Jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 3,55 juta orang menjadi 142,18 juta orang dibandingkan dengan Februari 2023, sementara jumlah pengangguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang menjadi 7,2 juta orang dibandingkan dengan Februari 2023. Proporsi pekerja formal juga meningkat menjadi 40,83%, lebih tinggi dari Februari 2023 (39,88%), yang sebagian besar didorong oleh peningkatan jumlah pekerja dengan status buruh, karyawan, atau pegawai yang tumbuh sebesar 2,66% (YoY).

Dari segi pengeluaran, realisasi tinggi belanja pemerintah, terutama untuk belanja Pemilu, mendorong pertumbuhan Konsumsi Pemerintah mencapai 19,9% (YoY). Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) yang melonjak hingga 24,29% (YoY) karena adanya kegiatan Pemilu.

- Advertisement -

Selain itu, Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, meskipun ekspor bersih negatif. Hal ini menunjukkan permintaan domestik yang kuat, didukung oleh kebijakan fiskal sebagai respons terhadap ketidakpastian global saat ini.

Dengan capaian ekonomi tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, berada pada level yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia (3,9%), Korea Selatan (3,4%), Singapura (2,7%), dan Meksiko (1,6%). Pertumbuhan ekonomi nasional juga disertai dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkendali sebesar 3,0%, lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti India (4,9%), Brasil (3,9%), dan Filipina (3,7%).

Untuk sisa periode tahun 2024, perekonomian global diperkirakan masih akan menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan suku bunga yang tinggi, peningkatan tensi geopolitik, dan pelemahan permintaan global. Meski demikian, berdasarkan publikasi WEO IMF April 2024, perekonomian nasional diperkirakan tetap kuat dengan pertumbuhan sekitar 5% dan di tahun 2025 akan meningkat serta melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan rata-rata negara berkembang.

Sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, Pemerintah telah menetapkan sejumlah strategi, termasuk menjaga daya beli dan stabilitas harga melalui kebijakan bantuan sosial, PPN DTP Properti, pengendalian inflasi dengan 4K, menjaga ketahanan sektor eksternal melalui optimalisasi penerimaan DHE SDA dan memperkuat implementasi LCT, serta mengakselerasi kinerja kebijakan sektoral lainnya melalui peningkatan nilai tambah dengan hilirisasi dan percepatan transisi energi dengan kendaraan listrik (EV).

Dalam pertemuan di Berlin, kedua menteri menekankan pentingnya menyelesaikan perundingan IEU-CEPA dalam waktu dekat, dengan memperhatikan prinsip perdagangan yang adil dan kemakmuran. Menko Airlangga juga membahas isu terkait kebijakan Regulasi Penghancuran Hutan Uni Eropa (EUDR), yang perlu mempertimbangkan aspirasi dari negara-negara yang masih memiliki hutan alami, serta pembahasan kerjasama pengembangan ekosistem semikonduktor di Indonesia.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,860PelangganBerlangganan

Terbaru