.webp)
SuaraPemerintah.ID – Pada Kamis, 8 Agustus, UI GreenMetric mengumumkan daftar sepuluh kabupaten/kota paling berkelanjutan di Indonesia menurut UI GreenCityMetric Ranking 2024. Pengumuman ini berlangsung di Balai Sidang Universitas Indonesia, Kampus Depok. Kota-kota yang menempati posisi teratas dalam peringkat tersebut adalah: 1) Kota Kediri, 2) Kota Madiun, 3) Kota Blitar, 4) Kota Semarang, 5) Kabupaten Wonogiri, 6) Kota Pariaman, 7) Kota Banjarbaru, 8) Kota Salatiga, 9) Kota Medan, dan 10) Kota Jambi.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D, Sp.OF(K), menjelaskan bahwa pemeringkatan ini bertujuan untuk memantau transformasi keberlanjutan di berbagai kota/kabupaten di Indonesia. Meskipun modernisasi membawa efisiensi dalam banyak sektor, ia juga menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan hidup, termasuk dampak negatif seperti pemanasan global, polusi, dan kerusakan ekosistem.
“Penting bagi kita untuk menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan pemerintahan. Dengan fokus pada keberlanjutan, kita tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dapat merasakan dampak positif dari perubahan tersebut,” ujar drg. Nurtami.
Pemeringkatan UI GreenCityMetric menggunakan enam indikator utama: Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Pengelolaan Sampah dan Limbah, Pengelolaan Air, Akses dan Mobilitas, serta Tata Pamong/Governance. UI GreenMetric menilai 20 Kabupaten dan 44 Kota dari 23 Provinsi di Indonesia, dengan tambahan 12 Kabupaten/Kota baru yang berpartisipasi tahun ini.
Pada tahun ketiga penyelenggaraan UI GreenCityMetric, penghargaan juga diberikan kepada enam kota/kabupaten yang mencapai skor tertinggi di masing-masing indikator. Kota Semarang unggul dalam Penataan Ruang dan Infrastruktur, sementara Kabupaten Wonogiri menonjol dalam Energi dan Perubahan Iklim. Kota Parepare memimpin dalam Pengelolaan Limbah, dan Kabupaten Barito Utara terdepan dalam Pengelolaan Air. Kota Kediri unggul dalam Akses dan Mobilitas, sedangkan Kota Madiun terbaik dalam Tata Pamong. Kota Magelang dan Kabupaten Trenggalek juga mendapat penghargaan khusus karena kinerja keberlanjutan terbaik dan sebagai peserta baru terbaik.
Kepala UI GreenMetric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc., mengungkapkan bahwa tahun ini UI GreenCityMetric menambahkan indikator baru terkait penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di setiap kategori. Penambahan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan teknologi dalam mendukung program keberlanjutan di berbagai daerah, sehingga inovasi dari kabupaten/kota dapat terpantau, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan efektivitas program.
“Kami belajar bahwa kolaborasi dan komitmen kuat dari pemerintah daerah sangat penting dalam keberhasilan program keberlanjutan. Keberhasilan tidak hanya bergantung pada kebijakan yang baik, tetapi juga pada partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat. Indikator yang jelas dan terukur sangat membantu dalam mengevaluasi progres dan merencanakan perbaikan di masa mendatang. Oleh karena itu, UI GreenCityMetric menantikan munculnya pemimpin daerah yang peduli pada isu lingkungan, kota cerdas, sehat, aman, dan berkelanjutan pada Pilkada serentak mendatang,” ujar Prof. Riri.
Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Sc., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Kemendikbudristek, menyoroti pentingnya sinergi antara kampus dan pemerintah daerah. Studi menunjukkan bahwa kota-kota yang berkolaborasi dengan institusi akademik mengalami peningkatan efisiensi hingga 25% dalam penerapan kebijakan keberlanjutan. Kolaborasi ini juga mempercepat adopsi teknologi hijau dan inovasi serta meningkatkan kapasitas lokal dalam menghadapi tantangan lingkungan.
“Data dari Global Green Economy Index tahun 2023 menunjukkan bahwa kota yang berkomitmen pada keberlanjutan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi serta daya tarik investasi yang lebih besar. Banyak manfaat yang diperoleh kota yang telah mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berpartisipasi dalam pemeringkatan UI GreenMetric. Oleh karena itu, kami berharap lebih banyak pemerintah daerah di seluruh Indonesia akan bergabung dalam UI GreenCityMetric pada tahun-tahun mendatang,” jelas Prof. Haris.
Ir. Laksmi Dhewanthi, M.A., Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, serta Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D, Kepala Sekretariat Nasional SDGs, Kementerian PPN/Bappenas RI, yang hadir secara daring, turut menyoroti tantangan lingkungan terkait isu perkotaan. Menurut Pungkas, dengan urbanisasi yang meningkat dan 56,4% populasi tinggal di perkotaan, tantangan terkait energi, infrastruktur, transportasi, dan pengelolaan sampah semakin nyata.
Dr. Drs. Amran, M.T., Plh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri, menyatakan bahwa indikator penilaian dalam UI GreenCityMetric sesuai dengan standar penilaian maturasi perkotaan. Indikator ini mencakup layanan perkotaan dan kualitas hidup, kota cerdas, dan kota berketahanan, yang sejalan dengan kriteria penilaian UI GreenCityMetric.
Acara pengumuman dan pemberian penghargaan UI GreenCityMetric Ranking 2024 ini juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, Alwis Rustam, M.Int.Dev; Pj. Bupati Kabupaten Barito Utara, Drs. Muhlis; Bupati Kabupaten Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, S.E., M.PSDM; Pj. Walikota Pariaman, Dr. Roberia, S.H., M.H.; Pj. Walikota Kediri, Dr. Ir. Zanariah, M.Si.; serta para walikota, bupati, dan pejabat daerah dari seluruh Indonesia.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News
