.webp)
SuaraPemerintah.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan konsumsi listrik per kapita mencapai 6.500 kilo Watt hour (kWh). Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% selama masa pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Dalam acara 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Bahlil menjelaskan bahwa saat ini konsumsi listrik per kapita berkisar antara 4.000 hingga 5.000 kWh. Namun, tingkat konsumsi tersebut hanya mampu menopang pertumbuhan ekonomi hingga 5%.
“Jadi kami target konsumsi per kapita listrik kemarin di angka 4.000 sampai 5.000 (kWh). Tapi itu kita lihat pertumbuhan ekonominya hanya sampai dengan 5%,” jelasnya.
Baca juga :Â Anggaran Prabowo Sebesar Rp 2.701,4 Triliun, Ini Rinciannya
Bahlil juga menambahkan bahwa Dewan Energi Nasional telah memperhitungkan bahwa peningkatan konsumsi listrik per kapita hingga 5.500 kWh hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 6%.
“Kemudian kemarin di Dewan Energi Nasional kebetulan yang ketua umumnya saya ketua hariannya di DPR pak. Sudah kita memutuskan kalau di angka 5.500 (kWh) itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 6%,” tambahnya.
Dengan begitu, target konsumsi listrik per kapita mencapai 6.500 kWh diproyeksikan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8% sesuai dengan arah kebijakan Prabowo.
“Maka kita dorong ke angka 6.000 sampai 6.500 (kWh) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Ini sejalan dengan arah kebijakan Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran,” tandasnya.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News
