SuaraPemerintah.IDÂ – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama tim penilai lomba Bogorku Bersih 2024 menyambangi enam titik lokasi lomba Kategori Permukiman Tepi Sungai, Selasa (8/10/2024).
Dalam penilaian Bogorku Bersih 2024 Kategori Permukiman Tepi Sungai ini, ada tiga aspek besar yang dilihat, yakni partisipasi warga, inovasi lingkungan, dan pemanfaatan ruang terbuka hijau.
“Kami ingin dengan kompetisi seperti ini dapat memberikan dan menularkan semangat agar RT/RW lainnya di Kota Bogor bisa berkarya dan memelihara lingkungan dengan indah, bersih, dan nyaman,” ucap Syarifah.
Baca juga :Â Pj Wali Kota Bogor Puji Inovasi Lomba Bogorku Bersih
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Inovasi dan Pengembangan
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Budi Susetyo, mengatakan bahwa tim penilai Bogorku Bersih memberikan penilaian terutama yang terkait dengan pemanfaatan ruang terbuka hijau di sisi sungai, sanitasi lingkungan dalam hal pengelolaan air limbah dan sampah 3R, serta pemanfaatan biopori dan inovasi yang dapat memberikan hasil ekonomi.
“Kami meninjau poin-poin di atas apakah sudah optimal atau belum. Biopori digunakan secara optimal untuk dijadikan kompos atau hanya untuk penyerapan air saja, serta melihat apakah ada inovasi dari pengelola sampah 3R yang dapat menghasilkan ekonomi,” imbuhnya.
Ia menerangkan bahwa dari kegiatan Bogorku Bersih 2024 ini, wilayah lain bisa memiliki model pengelolaan kawasan tepi sungai yang bisa dicontoh di lokasi lain. Ini merupakan praktik terbaik agar semua daerah menjadi bersih sesuai dengan tujuan kegiatan Bogorku Bersih.
“Setelah ini, kami akan melakukan rapat pleno untuk menentukan mana RT yang terbaik untuk masing-masing kategori,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu peserta Bogorku Bersih 2024, Ketua RW 011 Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Nana Suryana, mengatakan bahwa wilayah RT 03 RW 011 Jalan Balivet Bawah, Kelurahan Ciwaringin, ditunjuk kelurahan untuk mengikuti Bogorku Bersih 2024 Kategori Permukiman Tepi Sungai.
Ia menyebut bahwa sehari-hari warga RT 03 senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan inovasi baru untuk menanam tanaman di lahan sempit.
“Di sini ada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menyiapkan bibit, jadi warga tinggal menyiapkan botol dan ember bekas untuk pot-nya. Kami juga memberikan satu sampel rumah sehat yang memenuhi syarat ketahanan atau kelayakan bangunan, kecukupan luas tempat tinggal, akses sanitasi layak, akses air minum layak, dan pencahayaan serta penghawaan,” katanya.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News