Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting bagi kemajuan suatu kota, Walikota terpilih Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memiliki komitmen besar untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta.
Hasto Wardoyo mengungkapkan rencananya untuk memastikan semua warga, terutama yang berusia di bawah 25 tahun, mendapatkan akses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dirinya menjelaskan bahwa langkah pertama yang akan diambil adalah melakukan pendataan menyeluruh terhadap warga kota Yogyakarta yang berusia di bawah 25 tahun.
“Kami akan mendata semua warga kota yang usia di bawah 25 tahun, tentu di atas 7 tahun, apakah mereka sekolah, kuliah, bekerja, atau menganggur,” ujarnya kepada Redaksi SuaraPemerintah.ID, Rabu, (05/02/25).
Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas kondisi pendidikan dan pekerjaan generasi muda di Yogyakarta. Jika ditemukan ada warga yang tidak bersekolah, tidak kuliah, dan tidak bekerja, maka data tersebut akan menjadi dasar untuk merancang berbagai program pendidikan, pelatihan, dan penyaluran pekerjaan.
Hasto Wardoyo juga menekankan pentingnya memastikan setiap anak usia sekolah mendapatkan pendidikan yang layak.
“Bagi yang usia sekolah, sebaiknya kita sekolahkan. Jika tidak mau atau tidak mampu di sekolah formal, kami akan arahkan ke jalur non-formal,” kata Hasto Wardoyo.
Untuk mendukung hal ini, Pemerintah Kota Yogyakarta akan bekerja sama dengan berbagai lembaga Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang menyediakan jalur pendidikan paket A, B, dan C, serta program homeschooling. Dengan demikian, mereka yang tidak bisa mengikuti sistem pendidikan formal tetap memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain itu, Hasto Wardoyo juga menyadari pentingnya memberikan perhatian khusus kepada kelompok masyarakat yang mungkin terlupakan, seperti para lansia dan penyandang disabilitas.
“Sebagai tambahan, kami juga akan mendorong adanya sekolah untuk lansia melalui PKBM. Di Yogyakarta, 16% penduduknya adalah lansia, yang merupakan persentase tertinggi secara nasional,” jelasnya.
Melalui program ini, Hasto Wardoyo berharap dapat memberikan kesempatan bagi lansia untuk terus belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat.
Tak hanya itu, Hasto Wardoyo juga menekankan pentingnya pendidikan inklusif untuk penyandang disabilitas.
“Tentu tidak boleh ketinggalan bagi defabel (difabel), kami akan mendukung adanya sekolah inklusi dan sekolah khusus bagi mereka,” katanya.
Dengan pendekatan ini, Hasto Wardoyo berharap setiap individu, tanpa terkecuali, dapat mengakses pendidikan sesuai dengan kebutuhannya, menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang benar-benar inklusif dan ramah bagi semua.
Melalui visi pendidikan yang merata dan inklusif, Hasto Wardoyo bertekad untuk memastikan setiap warga Yogyakarta, baik muda maupun tua, dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan kota. Dengan program-program tersebut, diharapkan Yogyakarta dapat menjadi contoh kota yang memprioritaskan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News