Kamis, Maret 20, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Program Makan Bergizi Gratis Butuh Tambahan Rp25 Triliun per Bulan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp25 triliun per bulan. Hal ini diperlukan agar program tersebut bisa menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

“Berapa tambahan biaya yang diperlukan jika makanan bergizi dipercepat mencapai 82,9 juta untuk tahun 2025? Karena kita sudah memiliki anggaran Rp71 triliun, maka kita membutuhkan tambahan Rp25 triliun per bulan jika ingin dilakukan percepatan menyangkut 82,9 juta (penerima),” kata Dadan memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/2).

- Advertisement -

Saat ini, anggaran yang tersedia sebesar Rp71 triliun baru cukup untuk melayani 17,5 juta penerima manfaat hingga Desember 2025. Namun, Presiden Prabowo Subianto meminta agar program MBG dipercepat untuk menjangkau lebih banyak siswa, mengingat tingginya permintaan dari masyarakat.

Jika percepatan ini mulai dilakukan pada September 2025, maka diperlukan tambahan dana sebesar Rp100 triliun hingga akhir tahun. Selanjutnya, pada 2026, anggaran diproyeksikan bertambah menjadi Rp28 triliun per bulan, sesuai dengan peningkatan jumlah penerima manfaat.

- Advertisement -

Dadan juga menekankan bahwa percepatan idealnya dilakukan pada September, seiring dengan kesiapan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang saat ini masih dalam proses pendidikan dan orientasi.

Saat ini, tercatat baru 2.000 SDM yang siap bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sementara 30 ribu SDM lainnya sedang menjalani pendidikan hingga akhir Juli.

“Kita tidak mungkin menugaskan mereka yang baru selesai terus bertugas di SPPG. Mereka harus orientasi lapangan, melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, melakukan koordinasi dengan pemda, masyarakat, dan lain-lain, sehingga kami menduga SDM ini baru akan siap melayani di September,” kata Dadan.

MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang telah berjalan di 38 provinsi sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025. Dalam kurun waktu 1,5 bulan, jumlah penerima manfaat terus bertambah, dan pada pekan ini, diproyeksikan lebih dari 2 juta penerima telah mendapatkan manfaat dari program ini.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,850PelangganBerlangganan

Terbaru