SuaraPemerintah.id –Â Indonesia segera memasuki era bonus demografi di tahun 2030. Dimana pada era itu jumlah penduduk usia produktif jauh lebih banyak dibanding non produktif. Maka pendidikan sangat diperlukan guna mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing, unggul, yang akan menjadi suksesor untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menjelaskan, sekarang pemerintah sedang melakukan pembinaan talenta muda melalui program Manajemen Talenta Nasional.
Deputi Agus menuturkan, saat pemerintah sedang fokus membangun talenta di bidang research, seni budaya, dan olahraga. Dalam hal menciptakan talenta muda di bidang tersebut, ujung tombaknya adalah pendidikan dan pengambangan karakter.
“Ujung tombak Manajemen Talenta Nasional yaitu pendidikan. Pendidikan itu tujuannya membentuk karakter dan membangun keadaban. Perlu membentuk karakter yang kuat dalam mempersiapkan talenta-talenta muda kita,” katanya saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLVIII yang disertai secara daring oleh Lembaga Administrasi Nasional (LAN), Selasa (13/7/21).
Dalam lanjutannya, Agus menyampaikan, adapun karakter yang harus ditanamkan pada talenta muda adalah couriosity (rasa ingin tahu), integritas, etos kerja, dan gotong royong.
Terkait pendidikan talenta muda, terangnya, harus dilakukan sejak dini. Bukan hanya pendidikan formal tetapi pendidikan non formal di lingkungan kecil juga sangat penting dalam mendidik dan mengembangkan talenta muda.
“Setiap kita harus menjadi guru, harus menjadi suri tauladan dan menjadi contoh. Pembangunan talenta nasional harus dimulai sejalan dengan pembangunan karakter harus dimulai sejak kecil,” papar Agus.
Di kesempatan ini, Agus memberikan apresiasi pelaksanaan PKN Tingkat I Angkatan XLVIII. Menurutnya, atas diadakan pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi pejabat yang mengikuti pelatihan kepemimpinan ini dalam hal berkoordinasi dan bekerja sama dalam program pembangunan kedepannya.
“Pelatihan ini sangat luar biasa. Tidak hanya bermanfaat bagi peserta, yang paling utama adalah membangun networking. Karena dengan pelatihan ini teman-teman semua akan mudah menjalankan tugas dan melakukan networking,” tutupnya.


.webp)


















