SuaraPemerintah.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus menggencarkan program vaksinasi covid-19. Hal tersebut dilakukan karena stok vaksin yang masih banyak di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY. Sebeb itu, DIY menargetkan vaksinasi selesai akhir Oktober 2021 ini.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X memaparka, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi terutama untuk suntikan dosis kedua dan vaksinasi lansia. Sebab, banyak stok vaksin harus segera didistribusikan, khususnya vaksin AstraZeneca.
“Kami sudah melakukan koordinasi secara internal untuk lebih meningkatkan upaya vaksinasi sampai akhir Oktober ini,” tutur Paku Alam X dalam Rapat Evaluasi PPKM Jawa-Bali dengan pemerintah pusat, Ahad (24/10/21) lalu.
Berdasarkan data terbaru dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 91,46 persen. Sehingga, masih ada 8,44 persen warga belum disuntik untuk dosis pertama.
“Jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 di DIY sebesar 2.879.699 orang,” terang Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Ia mengatakan, capaian vaksinasi tertinggi dilaporkan di Kota Yogyakarta berada di atas 100 persen. Disusul Kabupaten Sleman dengan capaian vaksinasi mencapai 84,95 persen.
Sementara itu, Kabupaten Kulon Progo mencatatkan capaian vaksinasi sebesar 83,40 persen. Capaian vaksinasi di Kabupaten Bantul baru di angka 76,05 persen.
“Capaian vaksinasi paling rendah di DIY dilaporkan di Kabupaten Gunungkidul dengan angka 73,03 persen,” kata Ditya.
Walaupun capaian vaksinasi di Kota Jogja sudah lebih dari 100 persen, hingga saat ini layanan vaksinasi masih terus berjalan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun sentra-sentra vaksinasi. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) juga menerapkan skrining acak terhadap pengunjung atau wisatawan yang masuk ke kawasan Malioboro. Skrining acak ini dilakukan dengan memeriksa sertifikat vaksin Covid-19.
Selanjutnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memaparkan, pihaknya telah menyediakan layanan vaksinasi dengan mendirikan posko menggunakan mobil vaksin di kawasan Malioboro. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk terus menyelesaikan vaksinasi di Jogja.
Sebab, masih ada beberapa yang belum divaksin, meskipun capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta sendiri sudah dapat dikatakan tuntas bagi mereka yang layak vaksin. Mereka yang belum divaksinasi dikarenakan tidak masuk kriteria seperti penyintas Covid-19 dan memiliki komorbid.
“Kami ingin Kota Yogya menjadi pelopor untuk lebih cepat menyelesaikan (vaksinasi) Covid-19,” paparnya.
Sehingga, wisatawan yang belum divaksin akan diarahkan ke posko vaksinasi yang sudah ditempatkan halaman parkir Hotel Mutiara. Pihaknya tidak membatasi siapa saja yang dapat divaksin.
“Para pengunjung cukup hanya menunjukan kartu tanda penduduk (KTP), dan vaksinasi ini tidak memandang KTP mana,” ujar Heroe.
Kapasitas vaksinasi yang disediakan di posko tersebut mencapai 100 dosis per hari. Tidak hanya pengunjung Malioboro, sasaran vaksinasi juga diperuntukkan bagi pedagang.