.webp)
SuaraPemerintah.IDÂ – Asuransi jiwa telah menjadi salah satu instrumen keuangan utama dalam merencanakan stabilitas keuangan secara keseluruhan. Lebih dari sekadar melindungi keluarga dari ketidakpastian finansial yang mungkin timbul akibat kejadian tak terduga pada diri seseorang.
Asuransi jiwa juga memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran bagi individu dan orang-orang yang mereka cintai. Oleh karena itulah harus ada perencanaan keuangan pasca ditinggal oleh tulang punggung keluarga. Terlebih meninggalkan keluarga karena kematian dapat membuat keuangan keluarga terganggu.
Karena kepastian akan risiko ini, pengelolaan keuangan pasca kematian menjadi sebuah keharusan. Turunnya stabilitas finansial keluarga setelah kepergian kepala keluarga menjadi sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari.
Inilah sebabnya mengapa perencanaan keuangan sebelum terjadinya risiko sangatlah penting, guna meminimalisir dampak kesulitan keuangan setelah kepergian seseorang. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menggunakan perlindungan asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan untuk menghadapi risiko ini.
Meskipun penting tetapi nyatanya masih banyak orang kebingungan untuk memilih produk tepat. Terlebih kini banyak lembaga keuangan baru mengeluarkan produk sejenis itu.
Sehingga harus benar-benar cermat memilih penyedia layanan ini. Karena tidak sedikit nasabah berselisih paham antara penyedia layanan ini dan nasabahnya, akibat tidak memahami produk proteksi tersebut.
Banyak orang belum memahami hal ini, sehingga memiliki asumsi berbeda pada penyedia layanan proteksi ini. Bahkan ada juga yang ketakutan mengikuti asuransi. Berikut ini jenis-jenis produk proteksi diri yang harus diketahui, yaitu:
1. Term Life Insurance (Proteksi Diri Berjangka)
Jenis proteksi diri ini berlaku selama waktu dipilih tertanggung untuk membayar premi. Misalnya 5 tahun, 10 tahun. Selama memilih waktu tersebut, diharuskan membayar premi.
Manfaat asuransi ini bisa didapatkan bila pemegang polis mengalami kondisi berikut:
– Meninggal dunia selama dalam waktu membayar premi. Misalnya memilih asuransi jiwa berjangka 5 tahun. Klaim asuransi bisa dilakukan bila meninggal pada tahun ketiga dan seterusnya.
– Masa berlaku polis asuransi masih berlaku ketika pemegang polis meninggal dunia. Misalnya memilih asuransi berjangka dalam kurun 5 tahun dan telah melunasinya dalam kurun waktu 4 tahun, masih bisa klaim asuransi di tahun ke-5 karena polisnya masih berlaku.
2. Whole Life Insurance (Proteksi Diri Seumur Hidup)
Jenis produk proteksi diri lainnya, yaitu produk proteksi diri seumur hidup. Karena berlaku seumur hidup dan klaim asuransi bisa dilakukan setelah meninggal dunia.
Karakteristik produk proteksi diri ini, yaitu memberikan pertanggungan seumur hidup kepada pemegang polis. Asalkan masa polisnya masih berlaku. Selain itu, memiliki unsur tabungan. Sehingga bisa mewariskan tabungan tersebut pada ahli warisnya.
3. Endowment Insurance (Proteksi Diri Dwiguna)
Jenis asuransi dwiguna akan memberikan manfaat asuransi jiwa selama tertanggung hidup atau meninggal dunia, selama polisnya masih berlaku.
Selain itu, penyedia layanan proteksi mengeluarkan produk ini akan membayar uang pertanggungan pada saat jatuh tempo yang telah disepakati antara pihak perusahaan asuransi dan nasabahnya bila masih hidup.
4. Unit Link Insurance (Proteksi Diri Unit Link)
Jenis asuransi selanjutnya yaitu unit link insurance, yang mana menggabungkan manfaat asuransi serta investasi. Sehingga premi yang dibayar dianggap sebagai investasi.
Jenis proteksi diri ini sangat diminati di Indonesia karena dianggap menguntungkan. Uang yang dibayarkan sebagai premi bisa didapatkan kembali sebagai tabungan.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News
