Suarapemerintah.id – Jakarta, Untuk mengingatkan kembali dan membangkitkan semangat maritim generasi muda, bertepatan dengan Hari Maritim Nasional, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengadakan Webinar bertema Membangkitkan Kembali Jati Diri Bangsa Maritim Sebagai basis Pembangunan Berkelanjutan.
Gelora semangat ini mengiringi semangat yang telah digaungkan sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi poros maritim dunia. “Bangsa Indonesia telah lama memunggungi samudera, laut, selat, dan teluk. Maka mulai hari ini kita kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Menghadapi badai dan gelombang di atas kapal bernama Republik Indonesia,” tegas Presiden Joko Widodo saat dilantik menjadi Presiden pada tahun 2014 silam. Pernyataan Presiden ini mendukung keinginan Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia di tahun 2045.
“Tema ini menggambarkan tekad untuk memperkokoh jati diri Nusantara sebagai bangsa bahari yang menguasai berbagai aktivitas di lautan agar dipahami oleh generasi muda,” ujar Sekretaris Kemenko Marves Agung Kuswandono saat membuka acara.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Kemenko Marves Andreas D. Patria turut menambahkan, “Saya ingin momentum ini menjadi wadah pelestarian budaya maritim yang saat ini sudah jarang dikenal oleh publik.”
Rangkaian peringatan Hari Maritim Nasional ke-56 ini telah dimulai melalui rangkaian sarasehan pengetahuan dan budaya maritim yang digelar oleh Komunitas Wangsa Samudera. Terdapat 8 seri sarasehan dalam merayakan samudera yang telah dilaksanakan sejak 1 bulan yang lalu. Melalui webinar ini, akhirnya diluncurkan dua buah buku sarasehan, yaitu “Sejarah Hari Maritim Nasional” serta “Ikhtisar Sarasehan Kebudayaan Bangsa Samudera Alam Terkembang Jadi Guru: Mengaji 4 Unsur Bumi 4 Unsur Langit”.
Lebih jauh Andreas mengungkapkan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan dan dimaksimalkan di bidang kemaritiman. “Hal ini yang ingin kita sampaikan kepada generasi muda dalam agenda peringatan hari maritim,” jelasnya.
Menurut Andreas, mengacu pada arahan Presiden, Indonesia kini tengah mempersiapkan diri untuk terus menguatkan potensi di bidang kemaritiman dan mencapai cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia di tahun 2045. “Oleh karena itu kita perlu dukungan dari masyarakat yang lebih besar salah satunya melalui momen Hari Maritim Nasional ke-56 ini,” tambahnya.
Menteri-menteri di bawah koordinasi Menko Marves Luhut Pandjaitan turut memberikan ucapan selamat dalam peringatan Hari Maritim Nasional tahun ini. Menteri-menteri tersebut antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia serta Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Antam Novambar.
“Perayaan Hari Maritim Nasional adalah momentum untuk mengoptimalkan seluruh sektor maritim dalam mendukung rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya dalam ucapan selamatnya.
Sementara itu, agenda puncak peringatan Hari Maritim Nasional juga turut diisi oleh berbagai narasumber, yakni Prof. Dr. Indroyono Soesilo serta Prof. Dr. Rokhmin Dahuri yang membahas seputar penyiapan Sumber Daya Manusia Kemaritiman yang Berdaya Saing dan Berkarakter untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju 2045. Ada pula pidato dari Bupati Darmasraya sebagai kabupaten pertama yang merayakan kembali Hari Maritim Nasional serta Bupati Wakatobi sebagai kabupaten yang memiliki visi maritim.
Sebagai informasi, Hari Maritim Nasional yang jatuh pada tanggal 23 September ini didasarkan pada Musyawarah Nasional (Munas) Maritim 1 yang berlangsung pada 23 September 1963. Melalui Munas tersebut, Presiden Soekarno akhirnya menerbitkan SK Nomor 249 tahun 1964 yang menetapkan tanggal 23 September sebagai Hari Maritim Nasional.