Suarapemerintah.id – Maraknya Halal Blockchain sebagai sistem penyimpanan data digital berisi catatan yang terhubung melalui kriptografi mulai banyak dimanfaatkan oleh sejumlah industri dalam mengedepankan integritas dan transparansi data pada proses supply chain mulai dari produksi hingga distribusi sampai ke pelanggan dan konsumen.
Rumah Potong Ayam PT Sierad Produce Tbk (Perseroan) kini menjadi PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk merupakan pioneer sebagai Rumah Potong Ayam pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara yang mendapatkan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia. Kini, Perseroan kembali menjadi pioneer dengan memanfaatkan teknologi dan peluang untuk meraih kepercayaan pelanggannya melalui inovasi mutakhir pertama di Indonesia dan di dunia; Halal Blockchain.
Halal Blockchain pada proses produksi di Rumah Potong Ayam Perseroan merupakan wujud komitmen dan nilai lebih dalam memberikan produk aman dan berkualitas kepada para pelanggannya.
“Demografi penduduk Indonesia saat ini mayoritas memeluk agama Islam sehingga tidak hanya kualitas produk, jaminan halal juga menjadi suatu hal yang penting bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut. Atas dasar itulah, kami memulai dengan Halal Blockchain yang mengedepankan transparansi proses produksi di Rumah Potong Ayam kami yang sudah sesuai dengan syariat Islam yang dipersyaratkan oleh LPPOM MUI,” ujar Dicky Saelan, Managing Director Foods Perseroan dalam acara Webinar sekaligus Public Expose yang diadakan Perseroan pada Selasa (4/8) lalu.
Melalui Halal Blockchain, kata Dicky, para pelanggan dan konsumen bisa mengakses proses potong ayam secara transparan mulai dari pemeriksaan kesehatan dan penimbangan ayam hidup saat masuk ke Rumah Potong Ayam, proses penyembelihan halal, penirisan darah sampai dengan proses post-mortem sehingga pelanggan dan konsumen tidak perlu meragukan kehalalan dan kualitas yang dihasilkan oleh Rumah Potong Ayam Perusahaan.
Selanjutnya Dicky menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan transformasi digital Perseroan yang membanggakan. Data-data yang sebelumnya diadministrasikan secara manual saat ini sudah terintegrasi secara digital sehingga selain transparan, data-data tersebut juga lebih aman, terjamin serta dapat dipertanggungjawabkan karena sistem ini tidak mudah untuk dibobol. Para pelanggan dapat mengakses seluruh informasi terkait proses halal tersebut melalui QR Code yang terdapat pada produk Perseroan.
Implementasi Halal Blockchain akan dijalankan secara bertahap. Saat ini target Perseroan adalah para pelanggan business retail yang mensyaratkan halal didalam proses produksi makanan siap saji maupun makanan olahan. Kedepannya dalam waktu dekat Perseroan akan menggandeng end-consumers melalui berbagai chanel strategis termasuk para pedagang di pasar.
Tak tanggung-tanggung, penerapan Halal Blockchain langsung menelurkan reaksi positif dari para pelanggan business retail Perseroan. PT Rekso Nasional Food (McDonalds’ Indonesia) menjadi mitra pertama Perseroan untuk menggunakan Halal Blockchain pada produknya melalui Penandatanganan MOU Kerjasama. Bintang Aritonang, Senior Director Procurement, Supply Chain & Quality Assurance PT Rekso Nasional Food menyebutkan “Kami mendukung penuh program Halal Blockchain yang kami percaya akan memberikan manfaat bagi para konsumen. Para konsumen akan semakin merasa nyaman karena produk yang dikonsumsi selain aman dan berkualitas juga terjamin Halal.”
Selain itu Halal Blockchain Perseroan juga menuai respon positif dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia(LPPOM-MUI).
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas terbentuknya Halal Blockchain Rumah Potong Ayam PT Sierad Produce Tbk. Ini adalah yang pertama di Indonesia dan sebelumnya perusahaan juga merupakan pioneer Rumah Potong Ayam dengan sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia. Tentunya ini kembali menjadi nilai lebih bagi konsumen atas keamanan dan kenyamanan dalam mengkonsumsi produk ayam segar produksi perusahaan. Kami memberi dukungan penuh dan berharap kedepannya Halal Blockchain bisa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Sumunar Jati, perwakilan dari LPPOM-MUI.
Dukungan serupa juga datang dari Afdhal Aliasar, sebagai Direktur Bidang Pengembangan Ekonomi Syariah & Industri Halal dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang langsung dipimpin oleh Bapak Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden Republik Indonesia.
Halal Blockchain merupakan hasil kerjasama Perseroan dengan HARA, perusahaan start-up blockchain-based data exchange yang telah sukses mendigitalisasi data agrikultur untuk dapat diakses oleh para petani dan pembeli sebagai bagian dari halal value chain.
“Kedepannya bersama HARA, sebagai mitra terpercaya, kami akan terus berusaha mengembangkan teknologi ini termasuk mengembangkan modul–modul dan interface yang ada untuk dapat lebih user friendly. Hadirnya Halal Blockchain memungkinkan pelanggan untuk secara transparan melihat seluruh proses mulai dari produksi hingga distribusi yang telah sesuai dengan standar Halal sehingga memberikan keyakinan bahwa produk yang dinikmati oleh konsumen adalah bergizi dan berkualitas baik. Kami berharap hal ini dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat, tidak hanya untukpelanggan muslim kami tetapi secara umum untuk pelanggan yang peduli dengan kualitas” tutup Dicky.