Suarapemerintah.id – Jakarta, Deputi Koordinasi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin melaksanakan Rakor Strategi Revitalisasi Kawasan Pertambakan Udang Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini diketahui dalam rangka mengawal pembangunan produksi pertambakan udang di Provinsi Sulsel sesuai dengan amanat Presiden dalam RPJMN 2020-2024.
“Kita baru saja melaksanakan rakor mengenai produksi pertambakan udang di Sulsel. Provinsi Sulsel ini merupakan salah satu lokpri yang akan menjadi target Revitalisasi Tambak di Sentra Produksi Udang,” kata Deputi Safri, Kamis (15-10-2020).
Deputi Safri menjelaskan, adapun dalam rapat ini dibahas mengenai target apa yang akan dicapai oleh Pemerintah Provinsi setempat mengenai pertambakan udang, kemudian konsep pertambakan udang di Sulsel sendiri seperti apa yang akan dilakukan, apakah tradisional, semi intensif ataukah intensif.
“Dalam hal ini perlu pemetaan lokasi atau kawasan yang akan dibangun irigasi dalam mendukung kegiatan intensifikasi pertambakan tersebut,” ujarnya.
Menambahkan apa yang disampaikan Deputi Safri, Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani menyampaikan perlunya menentukan kondisi yang akan dicapai serta revitalisasi yang mana yang menjadi prioritas untuk dibenahi.
“Selain itu perlu inovasi untuk mendapatkan perbaikan dan terjadi transformasi,” ujarnya.
Rakor yang berjalan lancar ini pun menghasilkan beberapa point penting. Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Perikanan Budidaya Kemenko Kemaritiman M. Rahmat Mulianda menyampaikan beberapa point tersebut yaitu pertama menyusun grand desain dan master plan, pemetaan kawasan, status lahan yang jelas untuk mencapai target peningkatan produktifitas tertentu. Kemudian memperkuat dukungan lintas K/ L termasuk persoalan perbaikan irigasi, pengerukan sedimen dan pemenuhan kebutuhan listrik untuk kawasan pertambakan.
“Selanjutnya dibutuhkannya kolaborasi riset, pendataan dan updating informasi terkait lokus, hamparan tambak, luasan, status kawasan akan disempurbakan dengan pemanfaatan teknologi digital, sipetak, google earth survey dan verifikais lapangan. Perlu juga dibuat roadmap komoditas secara komprehensif, baik dilakukan di pusat dan daerah,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, Perlu juga Integrasi pendanaan akan dibutuhkan dengan optimalisasi dana APBN, APBD, DAK dan pihak ketiga, serta perlunya Kolaborasi semua fihak, akademisi termasuk swasta dan dunia usaha akan terus diperkuat.
Rapat ini sendiri dihadiri oleh stakeholder yang terkait pertambakan di Sulsel, baik dari Pusat atau Daerah untuk menyamakan persepsi, pemahaman dan program dan langkah kedepan. Rapat dilakukan dengan model offline dan sebagian lagi peserta online melalui aplikasi zoom.