Sabtu, September 14, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Kemenko Marves Gelar Rakor Riset Pendidikan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Suarapemerintah.idYogyakarta, Pemerintah melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar Rapat Koordinasi Riset Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Yogyakarta pada Kamis (16-10-2020). Acara ini bertujuan untuk menemukan upaya-upaya peningkatan kualitas dan daya saing SDM di Indonesia.

“Dari pertemuan ini, kami harap ada data-data dari rekan-rekan daerah, baikdari yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pendidikan, tenaga kerja, maupun perindustrian”, ujar Asisten Deputi SDM dan Ekonomi Kreatif Andri Wahyono.

- Advertisement -

Ia pun melanjutkan bahwa pengetahuan dan kemampuan SDM menjadi penting dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), lebih penting daripada dana yang diperlukan untuk membangun parekraf itu sendiri. “Potensi sumber daya manusia menjadi penting untuk perekonomian suatu wilayah”, pesan Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan dan Budaya Edy Rismunandar.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, “Presiden Joko Widodo pun mendukung pengembangan SDM. Ia memiliki visi untuk meningkatkan kapabilitas SDM dan juga Bappenas yang mengarahkan penggunaan digital untuk pengembangan SDM”.

- Advertisement -

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian PDTT Samsul Widodo, terdapat tiga elemen pariwisata, yakni sarana dan prasarana, SDM, dan pemasaran. Dikaruniai oleh alam yang indah, Indonesia masih memiliki tugas pemasaran sehingga kualitas SDM menjadi penting.

Sayangnya, banyak destinasi wisata belum melakukan penyebaran informasi tentang lokasi wisata sehingga banyak wisatawan tidak mengetahuinya. Indonesia masih terlalu sibuk pada fasilitas dan atraksi lokasi wisata, tapi lupa pada pemasaran untuk membuat wisatawan datang berkunjung padahal pengembangan SDM tergantung pada pemasaran lokasi wisata.

Menyambung ujaran Dirjen Samsul, Direktur Bumdes Tirtamas Desa Tirtoadi Wahjudi Djaja mengatakan bahwa 91 persen wilayah Indonesia adalah desa dan 43 persen warga Indonesia berasal dari desa. “Industri 4.0 pun berdampak bagi desa sehingga perlu ada perubahan dari paradigma offline yang menggunakan pembangunan berbasis fisik yang cenderung lama dan parsial menuju paradigma online yang memanfaatkan digital dan mengutamakan kecepatan, simultan, dan keterpaduan dalam pembangunan,” jelasnya.

Digitalisasi ini dapat digunakan untuk promosi dan pemasaran kawasan pariwisata melalui tren turisme 4.0 yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi sehingga lebih efisien, aman, dan hemat biaya bagi wisatawan. Misalnya, digitalisasi kamar hotel, sistem tiket pada venue, dan sebagainya.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Badan Otorita Borodudur, Pemerintah Daerah Yogyakarta, perwakilan Program Pascasarjana STIAMI, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Bisnis dan Pariwisata.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekt@suarapemerintah.id

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,760PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terbaru