Suarapemerintah.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyelesaikan survei Mikrozonasi Parameter VS30, Indeks Kerentanan Seismik dan Kedalaman Engineering Bedrock di Kota Medan.
Hasil survei itu diserahkan oleh Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setyo Prayitno kepada Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir.Arief Sudarto Trinugroho,MT diwakili Asisten Adiministrasi Umum (Asmum) Setdako Medan Renward Parapat, Selasa (24/11) di Ruang Rapat I kantor wali kota.
Atas nama Pemko Medan, Parapat mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BMKG atas selesainya survei mikrozonasi yang dilakukan di Kota Medan. Dengan kegiatan tersebut, dapat diketahui kondisi sekaligus upaya antisipasi bencana terhadap wilayah Kota Medan.
Parapat mengatakan, survei mikrozonasi merupakan upaya memetakan kerentanan tanah di Kota Medan. Hal ini, lanjut Asmum, sangat diperlukan dan membantu dalam perencanaan pembangunan infrastuktur Kota Medan yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat terjadinya bencana alam, terutama guncangan gempa.
“Atas nama Pemko Medan kami mengucapkan terima kasih karena BMKG telah melakukan survei mikrozonasi. Dengan demikian, penataan ruang Kota Medan dapat menjadi lebih baik dengan merujuk dan berpedoman pada hasil survei yang dilakukan. Sebab, pembangunan infrastuktur kini telah dan harus mengarah pada pembangunan yang berbasis mitigasi,” kata Asmum.
Selanjutnya, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring, Asmum mengungkapkan bahwa Indonesia rentan terhadap bencana alam karena berada pada pertemuan dua sirkum yakni sirkum pasifik dan sirkum mediteranial.
Oleh karenanya, perencanaan dan program pembangunan perlu memuat hal yang tanggap resiko bencana agar mengurangi dan meminimalisir potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
“Hasil survei mikrozonasi ini menjadi saran, pedoman dan rujukan bagi Pemko Medan dalam pembangunan kota yang lebih baik terutama pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap dampak bencana alam. Dengan begitu, selain mengurangi kerugian materil sekaligus juga meminimalisir berkurangnya angka korban jiwa yang mungkin diakibatkan terjadinya bencana dalam waktu yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi,” harapnya.
Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setyo Prayitno menuturkan kehadirannya bersama rombongan dari BMKG Balai Besar Wilayah I Medan untuk berdiskusi sekaligus menyampaikan hasil survei mikrozonasi yang telah dilakukan Pemko Medan.
Selain itu, bilang Bambang, kegiatan mikrozonasi menjadi salah satu bentuk kontribusi BMKG sebagai upaya mitigasi di Kota Medan karena menjadi salah satu kota di Indonesia yang berada di sekitar jalur sesar aktif atau rentan terjadinya bencana.
“Kegiatan ini bertujuan agar pembangunan kontruksi dan infrastruktur di Kota Medan dilakukan dengan mempertimbangkan resiko yang disebabkan oleh aktivitas seismik. Oleh sebab itu, perlu didukung dengan informasi karakteristik bawah permukaan yang didapat melalui hasil survei,” ungkap Bambang.
Ada pun pengukuran parameter kerentanan seismik yang dilakukan BMKG, jelas Bambang, terdiri dari kerentanan seismik atau mikrozonasi yang meliputi pengukuran Mikrotremor Array, Multichannel Analysis Surface Wave (MASW) dan periode dominan tanah.
“Dengan hasil survei ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi Pemko Medan dalam penyusunan tata ruang dan peraturan. Selain itu, juga memudahkan penyusunan perencanaan bangunan, tahan gempa bumi serta perumusan kebijakan, penyiapan, penanganan dan manajemen bencana gempa bumi,” paparnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, di hadapan perwakilan OPD yang hadir di antaranya dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR), Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Tata Pemerintahan (Tapem), Bambang mengucapkan terima kasih kepada Pemko Medan atas dukungan yang diberikan sehingga survei mikrozonasi dapat dilakukan dan berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah survei di Kota Medan dapat kami lakukan dengan baik atas dukungan yang diberikan. Selain Kota Medan, tahun ini kami juga melakukan survei di Kota Serang dan Surabaya. Semoga upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan hasil maksimal dan optimal terutama dalam pembangunan kota,” pungkasnya.