Suarapemerintah.id – Kementerian Agama akan memperkuat tradisi riset mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengembangan akademik melalui Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE).
Hal ini dikatakan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Suyitno saat menggelar zoom meeting dengan Wakil Rektor (WR)/Wakil Ketua (WK) III PTKIN dan Kopertais se-Indonesia, Senin (23/11).
Suyitno menilai pengembangan non akademik yang selama ini dijalankan sudah cukup sistematis dan massif. Pengembangan itu antara lain melalui pemberdayaan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan juga even-even seperti Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (Diklatpim), Perkemahan Wirakarya Nasional Pendidikan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) dan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR).
Ke depan, Guru Besar UIN Palembang ini menggarisbawahi pentingnya penguatan riset mahasiswa PTKI sebagai ciri yang menonjol di bidang akademik. “Mengenalkan dunia penelitian di kalangan mahasiswa menjadi keharusan untuk menajamkan fungsi-fungsi akademik mahasiswa,” katanya.
Sehubungan itu, Suyitno akan mendesain ulang kegiatan nasional kemahasiswaan menjadi tiga. Pertama Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) PTKI. Kedua, Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE). Ketiga, Pekan Seni dan Olahraga di Kalangan Mahasiswa (PESONA).
“Hal yang kedua dan ketiga sengaja dipisah agar sentuhan akademik melalui OASE dapat optimal, karena tidak semua mahasiswa berkeinginan menjadi aktivis,” jelasnya.
Mantan Wakil Rektor III UIN Palembang ini akan berkoordinasi dengan WR I yang membidangi akademik dan segala hal ikhwal tentang penelitian. “Tugas WR III adalah menjalin kerjasama dengan LIPI dan para pihak di luar untuk mengembangkan penelitian untuk mehasiswa dan itu basis datanya ada di bapak ibu semua,” papar Suyitno.
“Bapak dan Ibu adalah pemegang otoritas penting, pemegang data maping mahasiswa untuk dibina dan dikembangkan selama di PTKI,” lanjutnya.
Suyitno berharap mahasiswa PTKI dapat dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya, bisa menjadi peneliti, dosen, guru, seniman, politrisi dan enterprener.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan kegiatan zoom meeting menjadi bagian penting ikhtiar mengembangkan mahasiswa PTKI. “Tahun demi tahun kita ingin memberikan layanan pembinaan yang terbaik untuk anak-anak kita di PTKI, salah satunya dengan pembekalan penelitian dikalangan mahasiswa,” ujarnya.
Dengan menambah kemampuan penelitian, hal itu akan membantu mengembangkan mahasiswa pada pencapaian Tri Darma aspek penelitian. Selain itu, pengembangan ini akan membekali mahasiswa untuk menjadi tenaga professional di bidang riset seperti surveyor yang lagi marak dan menjanjikan, dan membantu PTKI melakukan tresser studi terhadap alumni.
Nampak hadir dalam zoom meeting Ketua Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia KH. Dr. Isroqunnajah, M.A, Wakil Ketua Forum Dr. Ida Umami, M.Kons, Kasi Kemahasiswaan Amirudin Kuba, Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah, Kasi Sarpras PTKIN Nuryasin, Kasi Penelitian Mahrus El-Mawa dan JFU Subdit Sarpras dan Kemahasiswaan.