Suara Pemerintah – Menjelang akhir tahun, vaksin corona yang ampuh semakin mendekati kenyataannya. Terbaru, adalah vaksin Moderna, buatan Amerika Serikat (AS) yang diklaim 94,5 persen efektif melawan Covid-19.
Hasil yang baru saja dirilis hari ini menjadikannya sebagai vaksin corona kedua buatan Amerika Serikat (AS) yang memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
“Ini jelas merupakan hasil yang sangat menarik. 94,5 persen, benar-benar luar biasa,” kata Anthony Fauci, dokter penyakit menular AS, Senin (16/11).
Fauci mengatakan vaksinasi bisa dimulai pada paruh kedua Desember. Vaksinasi Covid-19 diharapkan dimulai dengan kelompok berisiko tinggi dan akan tersedia untuk seluruh populasi tahun 2021.
Kepala medis Moderna, Tal Zacks mengaku bangga pihaknya bisa mengembangkan vaksin corona yang bisa mencegah penyakit simptomatik dengan kemanjuran yang tinggi.
Sementara itu, Ketua tim peneliti Moderna, Bancel mengatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak akan tersedia dalam jumlah besar dalam beberapa bulan ke depan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan bahwa vaksin virus corona setidaknya harus efektif 50 persen untuk disetujui.
Dalam fase uji klinis vaksin Moderna, dari 95 orang tertular virus corona: lima yang divaksinasi, dan 90 yang menerima suntikan air asin dengan plasebo.
Moderna, yang berbasis di Cambridge, mengembangkan vaksinnya bekerja sama dengan peneliti National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Sebelumnya, vaksin Covid-19 buatan Moderna diklaim beraksi dan aman bagi orang tua. Vaksin mRNA-1273 ini mampu merangsang respons kekebalan pada pasien dalam uji klinis tahap awal tanpa menyebabkan efek samping berlebihan.
Vaksin yang juga menghasilkan antibodi dan sel darah putih yang dikenal sebagai sel T sudah diuji pada 40 sukarelawan. Setengah dari peserta berusia 56 hingga 70 tahun, setengah lainnya berusia lebih dari 71 tahun.
Penelitian juga mengungkap tingkat antibodi dan sel T lebih tinggi pada 20 orang yang menerima dua dosis 100 mikrogram dibandingkan pada 20 orang yang mendapat dua dosis 25 mikrogram. Setiap relawan menerima suntikan dengan selang waktu 28 hari.
Moderna adalah perusahaan kedua AS yang melaporkan data awal tentang vaksin yang tampaknya berhasil, menawarkan harapan pada lonjakan pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 53 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 1,2 juta orang.
Pfizer, bekerja sama dengan BioNTech, adalah perusahaan AS yang pertama. Seminggu lalu perusahaan tersebut mengklaim vaksinnya lebih dari 90 persen efektif, seperti dikutip The New York Times.
Pfizer dan Moderna adalah dua perusahaan farmasi yang pertama mengumumkan data awal terkait vaksin Covid-19. Selain itu, dilaporkan ada 10 perusahaan lain juga melakukan uji coba Fase ketiga vaksin corona dari Australia, Inggris, Cina, India, dan Rusia.