SuaraPemerintah.id – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut perayaan Natal dan Tahun Baru tidak boleh ada kerumunan dan keramaian. Keadaan dan situasi yang masih pandemi Covid-19 dan masih berjalannya peraturan PSBB di ibu kita jadi alasannya.
Wagub juga mengatakan jika ada acara keramaian, maka penularan Covid-19 akan berpotensi makin merebak. Terlebih lagi sampai saat ini belum diketahui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan berakhir.
Dia mengatakan, selama masa pandemi, seluruh perayaan mengacu pada regulasi yang ada.
“Semua mengacu pada regulasi yang ada, UU dan ketentuan yang ada, dan perda yang ada. Nanti semua akan diatur sesuai dengan aturan yang ada,” tutur Wagub lagi.
Dia juga meminta masyarakat yang melaksanakan kegiatan untuk melakukannya dengan jumlah peserta yang terbatas, sesuai dengan protokol kesehatan dan regulasi yang ada.
Selain itu, jika bisa, kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring agar tidak menimbulkan kerumunan.
“Kami minta dilakukan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan protokol Covid-19, sesuai dengan ketentuan yang ada, regulasi yang ada. Kemudian kami minta sedapat mungkin dilakukan secara online, secara virtual,” ucap Ariza.
Ariza menambahkan, apabila ada yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi berupa denda dengan nominal tertinggi Rp 50 juta
“Pokoknya perayaan tahun baru kita pastikan tidak ada kegiatan perayaan yang menghadirkan banyak orang atau kerumunan seperti tahun lalu, itu kita pastikan,” ujar Riza, Selasa (17/11/2020).
Kendati demikian, ia mengaku akan membahasnya lebih lanjut mengenai kebijakan acara natal dan tahun baru. Nantinya ia akan melihat perkembangan situasi Covid-19 di ibu kota.
“Banyak faktor yang harus diperhatikan, kita lihat fakta dan data, kita koordinasikan dengan semua pihak, para pemuka agama, pimpinan tokoh agama, juga dengan pemerintah pusat, dengan para pakar,” tuturnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Pemprov DKI selalu mengadakan acara besar yang melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak saat natal dan tahun baru. Namun ia meyakini akan sulit mengadakannya jika situasi normal karena anggaran DKI merosot.
“Apalagi juga anggarannya enggak ada. Sekarang fokus anggarannya untuk kepentingan covid dan banjir,” pungkasnya.