SuaraPemerintah.id – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal menyempurnakan eksosistem perumahan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis digital tahun ini.
End to end bisnis berbasis digital yang dikembangkan akan memudahkan nasabah tidak hanya dalam mengajukan KPR secara digital, tetapi juga transaksi yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.
Direktur Operation, IT dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, pengembangan digital itu guna mengakomodir keinginan pemangku kepentingan. Khususnya yang sejalan dengan perseroan yang selama ini sudah fokus pada bisnis pembiayaan perumahan.
Menurut Andi, secara garis besar ide tersebut dituangkan dalam konsep Super Apps BTN untuk ekosistem digital perumahan yang terintegrasi.
Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kanal utama Super Apps ekosistem digital perumahan BTN yaitu BTN Properti.
BTN Properti menurutnya, merupakan suatu konsep Integrated Housing Ecosystem Management yang terdiri dari 3 platform. Masing-masing sistem merupakan penerjemahan journey dari ekosistem perumahan.
Mulai dari aktivitas pengembangan rumah, pembelian rumah, sewa rumah, renovasi rumah, mengisi rumah, sampai dengan kebutuhan penghuni rumah.
Ekosistem digital perumahan, tidak hanya soal pemberian KPR, tapi ada kegiatan Pra KPR dan setelah KPR.
Menurut Andi, penambahan fitur dan layanan pada mobile banking dan pembangunan new internet banking business serta memperluas layanan open banking (API service), diharapkan dapat mempermudah transaksi dan layanan baik dalam proses pengajuan KPR, kegiatan sebelum KPR dan setelah KPR.
BTN telah mengembangkan API Platform semenjak 2019 dan sampai dengan saat ini terus dikembangkan memperkaya layanannya nya.
“Jika semua proses berjalan lancar maka tahun ini sebagian functionality pada aplikasi end to end ekosistem perumahan digital ini sudah mulai bisa dicoba. Salah satu modul/proses bisnis terkait yang sedang menunggu izin keluar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu online onboarding,”papar Andi.
Andi mengungkapkan, bahwa Layanan online on boarding atau pembukaan rekening secara digital ini merupakan salah satu proses bisnis yang sangat penting bagi layanan nasabah end to end secara digital, karena ini merupakan Layanan yang tidak dapat terpisahkan dari ekosistem KPR yang dilakukan secara digital.
“BTN memang baru membangun layanan berbasis digital di kisaran tahun 2019 dan 2020. Tetapi itu tidak menjadi masalah, kami terus berbenah membangun layanan digital banking ini. Hasilnya luar biasa jika pada 2018 transaksi di e-channel baru kisaran 70 persen sekarang sudah 95 persen dari total transaksi yang terjadi di BTN,” jelas Andi