SuaraPemerintah.ID – Harga cabai rawit di pasar-pasar tradisional di Jakarta terpantau masih betah bercokol di kisaran Rp100 ribuan per kilogram hingga Senin pagi (13/06). Sepekan sebelumnya, Sabtu (4/06), harga cabai rawit (merah) dilaporkan telah naik menjadi Rp80 ribu per kilogram dari Rp70 ribu pe rkilogram. Berdasarkan pantauan hari ini, harga cabai rawit berada di kisaran Rp100 ribu sejak 3-4 hari terakhir.
Sejumlah harga bahan pangan (bapang) lainnya juga terpantau naik. Di Pasar Induk Kramat Jati, harga cabai-cabaian mengalami kenaikan cukup tinggi. Selain cabai rawit merah yang sekarang harganya di kisaran Rp100 ribu per kilogram, cabai keriting yang biasanya Rp30 ribu per kilogram sekarang di kisaran Rp85 ribu sampai Rp90 ribu per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Salim (59) kenaikan harga tersebut karena saat ini petani cabai sedang tidak berada di musim panen sehingga stok sedikit dan tidak sebanding dengan permintaan pasar.
Tidak hanya cabai, dalam satu pekan terakhir ini harga bawang merah sekarang naik menjadi Rp55 ribu pe rkilogram, sementara bawang putih berada di kisaran Rp40 ribu per kilogram. “Harga tomat yang biasanya Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram sekarang juga naik jadi Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram. Terong, pare, oyong juga naiknya dua kali lipat seperti cabai. Sayuran naik semua harganya,” ujar Salim dilansir dari sindonews.com.
Setali tiga uang, harga telur ayam yang normalnya di bawah Rp30 ribu per kilogram juga terus melonjak hingga kini menyentuh Rp31 ribu per kilogram. Salah seorang pedagang sembako di Pasar Kebayoran Lama, Suyono (34) mengatakan, naiknya harga telur ayam disinyalir karena munculnya pihak-pihak yang mengambil untung dengan menaikkan harga tinggi. “Selain telur, tepung juga naik sekarang. Mudah-mudahan pemerintah segera turun untuk mengatur harga pasar yang semakin tinggi,” harapnya.