Rabu, September 27, 2023
spot_img

BERITA UNGGULAN

Husein Mutahar, Keturunan Arab Penyelamat Bendera Pusaka

- Advertisement -

SuaraPemerintah.ID – Jelang Hari Ulang Tahun ke-77 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, marilah kita berkontemplasi sejenak, Bestie. Betapa hingga kini masyarakat Indonesia seolah terpecah belah, menumpahkan segala syak wasangka melalui tulisan-tulisan di media sosial.

Lihat saja di Twitter, orang-orang pengusung NKRI dan memasang emote merah putih acapkali bersumpah serapah terhadap segolongan lain yang mereka cap sebagai keturunan Arab, Yaman, atau apalah yang berbau gurun pasir atau Timur Tengah. Sementara kelompok yang di-bully pun, entah kenapa dengan bersemangat sibuk meladeni dengan pembelaan dan kadang sesekali menyerang dengan tulisan-tulisan menohok.

- Advertisement -

Miris dan prihatin, Bestie. Sangat sedih membacanya.

Mungkin benar apa yang dikatakan sebagian pengamat politik, bangsa kita berada di ujung perpecahan. Bahwasanya umur 75-80 tahun suatu negara merupakan umur paling rawan, apakah sebuah negara itu bercerai berai atau tetap kukuh bersatu padu.

- Advertisement -

Tidak ada upaya lain lagi, kita semua seluruh komponen anak bangsa lah yang harus berusaha sendiri menyelamatkan Indonesia dari perpecahan. Stop narasi dan diksi yang memecah belah. Stop kebencian dan kejahatan prasangka hati dan pikiran.

Jadikan hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI sebagai momentum pemersatu seluruh komponen bangsa, berbagai suku bangsa dan keturunan lah yang telah membangun negeri ini. Bukan satu golongan atau satu suku saja. Semua berkontribusi dan berkorban sesuai dengan kemampuan masing-masing.

- Advertisement -

Nah, bisa jadi mereka yang sering bantah membantah di media sosial tidak begitu memahami secara mendalam makna lagu-lagu perjuangan yang dimiliki Indonesia. Salah satunya, lagu Hari Merdeka yang sering dinyanyikan saat memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus.

Lagu ini sesungguhnya begitu memberikan semangat perjuangan kepada generasi masa kini.Lagu tersebut menegaskan bahwa ketika suatu bangsa telah merdeka, maka kemerdekaan tersebut tidak bisa direbut kembali. Penerus bangsalah yang sejatinya mempertahankan kemerdekaan itu.

Lagu Hari Merdeka juga mengandung arti kesetiaan terhadap bangsa dan negara. Kemudian kesiapsediaan dalam membela dan membangun negeri tercinta, yakni Indonesia.

Sejarah telah mencatat, dan mungkin ini menjadi deretan kekecewaan panjang lagi bagi pengusung emote merah putih, bahwasanya lagu yang memiliki makna sangat dalam itu diciptakan oleh sosok keturunan Arab. Ia adalah Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Mutahar atau Habib Husein Mutahar.

Dikutip dari berbagai sumber, selain lagu Hari Merdeka, Mutahar juga menciptakan lagu-lagu lain yang tak kalah populer di telinga kita. Misalnya, himne Syukur, himne Satya Darma Pramuka, dan lagu-lagu kepanduan lain seperti Gembira, Tepuk Tangan Silang-Silang, Mari Tepuk, Slamatlah, Jangan Putus Asa, hingga Saat Berpisah.

Habib Husein Mutahar termasuk ke deretan pahlawan Tanah Air yang berjasa. Lewat lagu yang diciptakannya, ia bisa menggelorakan semangat membangun bangsa. Jujur, sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, pada saat membaca nama pencipta lagu Hari Merdeka yang tertulis H. Mutahar, pikiran pertama yang melintas adalah membacanya dengan Haji Mutahar, bukannya Husein Mutahar.

Mengutip berbagai sumber, pahlawan keturunan Arab ini lahir di Semarang, 5 Agustus 1916. Ia dikenal sebagai tokoh negarawan dalam masa awal kemerdekaan Indonesia.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,500PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terpopuler PRAHUM

Spesial Interview