Selasa, April 22, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia Sepakat Tinggalkan Penggunaan Dolar AS

SuaraPemerintah.ID – Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand sepakat memperkuat kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral yang telah diimplementasikan sejak 2018.

Terbaru kebijakan penggunaan mata uang lokal sudah ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur State Bank of Vietnam Thanh Ha Pham. Selain itu, BI, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand juga sepakat mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi ekonomi atau dedolarisasi di ASEAN.

- Advertisement -

Dengan adanya kerja sama ini, penyelesaian transaksi dan memperkuat sistem pembayaran antarnegara di kawasan atau Local Currency Transaction (LCT) dilakukan dengan mata uang lokal.

“Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bilateral tentang Kerangka Kerja Sama untuk Mempromosikan Transaksi Bilateral dalam Mata Uang Lokal,” kata Perry Perry di Hotel Mulia, Jumat (25/8).

- Advertisement -

Selain itu, dalam gelaran Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting and Related Meetings tersebut, Perry Warjiyo juga menandatangani perjanjian Regional Payment Connectivity (RPC).

“Pada bulan Mei 2023, ASEAN telah menyepakati Deklarasi Pemimpin ASEAN. Deklarasi ini menegaskan peran sistem dan layanan pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, aman, transparan, dan inklusif dalam memberikan manfaat yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan ekonomi digital,” kata Perry, Jumat (25/8).

“Hari ini kita akan menyaksikan tonggak sejarah lain dalam mencapai hasil nyata dalam memajukan konektivitas pembayaran regional dan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di wilayah tersebut,” tambahnya.

Kebijakan dedolarisasi dinilai mampu mengurangi kebergantungan Indonesia terhadap mata uang AS. Langkah itu juga dianggap bisa membuat rupiah menjadi stabil, bahkan menguat.

Stabilitas nilai tukar rupiah bisa mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi solid dalam jangka panjang.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,860PelangganBerlangganan

Terbaru