SuaraPemerintah.IDÂ – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan jika Pemerintah menjanjikan lima hal kepada masyarakat Rempang, setelah berinteraksi langsung membicarakan relokasi akibat pembangunan Rempang Eco City.
Hal ini disampaikan Bahlil yang ditugasi Presiden Jokowi untuk menengahi masalah ini dalam konferensi pers di BKPM, Senin (25/9/2023).
Rempang Eco City rencananya akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik pengolahan pasir kuarsa Xinyi Glass Holdings Ltd. Perusahaan asal China itu berkomtimen investasi US$11,5 miliar atau setara Rp 176,97 triliun.
Bahlil menceritakan kunjungannya ke Rempang dan dia bertemu warga maupun pemuka adat, setidaknya ada lima permintaan yang mereka langsung sampaikan ke Bahlil. Pertama, mereka tidak ingin direlokasi ke Dapur 3 Pulau Galang.
“Dan itu kita setujui aspirasi dari masyarakat. Dengan demikian kita geser ke Tanjung Banon, itu masih di Rempang, hanya 3 kilo (Km), karena mereka saudara-saudara kita sebagian besar pencariannya laut, lautnya masih sama,” ujar Bahlil saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/9/2023).
Kedua, masyarakat Rempang yang terdampak relokasi juga tidak menginginkan kuburan leluhurnya dipindahkan. Dia pun mengaku setuju, sehingga kuburan para leluhur masyarakat Rempang akan dipugarkan supaya mereka tetap bisa ziarah.
Ketiga, kata Bahlil, masyarakat Rempang sangat menerima investasi untuk pengembangan wilayahnya, maka dia menjanjikan supaya hak-hak masyarakat terpenuhi ketika digeser ke Tanjung Banon. Beberapa di antaranya diberi kompensasi rumah dan lahan hingga biaya sewa selama rumah dan lahan mereka dibangun di Tanjung Banon.
Keempat, Bahlil mengungkapkan keinginan masyarakat adalah hanya digeser tempat tinggalnya yang masih di Pulau Rempang. Maka dijanjikan lokasi Tanjung Banon dengan luas lahan 500 m2 dan rumah tipe 45 seharga Rp 120 juta dan dana Rp1,2 juta per orang untuk sewa rumah sementara, serta Rp 1,2 juta untuk biaya hidup seperti makan untuk 900 KK.
Kelima, masyarakat Rempang juga meminta supaya tidak hanya dijadikan objek relokasi, melainkan turut disertakan menjadi pengusaha di tempat itu. Dia pun menyanggupinya dengan memastikan mereka terlibat.
“Saya sudah ngomong sama investornya you harus libatkan baik dari sisi kontraktornya yang harus memenuhi syaratnya tapi ya profesional, kalau enggak kita kasih pekerjaan memenuhi syarat,” tutur Bahlil
“Kedua jadi supplier, makanannya itu akan diikat amdal dan diikat dari bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ketika kita kasih insentif, syaratnya juga harus dilibatkan jadi bukan bubur kacang ijo,” tegasnya, dilansir dari CNBC Indonesia
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News