Minggu, Januari 26, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Permudah Layanan Riset, BRIN Fasilitasi Perangkat Lunak Pendukung Riset

SuaraPemerintah.ID – Dalam dunia riset, pemilihan perangkat lunak yang tepat merupakan salah satu faktor kunci untuk mencapai hasil yang akurat dan efisien. Meskipun perangkat lunak sumber terbuka semakin populer, perangkat lunak berpemilik (proprietary software) tetap memainkan peran penting dalam berbagai proyek penelitian.

Layanan perangkat lunak proprietary BRIN hadir untuk lebih mempermudah kegiatan riset yang ada di BRIN. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Komputasi BRIN Rifki Sadikin, dalam acara Workshop Pengenalan dan Tata Cara Penggunaan Ansys HPC Pack (23/07).

- Advertisement -

“Ini kita lakukan supaya bisa lebih efisien, jadi lisensi yang kita punya itu secara umum digunakan oleh riset,” tutur Rifki.

“Seperti sama-sama kita ketahui bahwa sebagai peneliti BRIN kita harus menggunakan software yang berlisensi karena kalau kita periset menggunakan perangkat lunak komputer illegal, kita akan kesulitan dalam hal publikasi dan klaim,” lanjut Rifki.

- Advertisement -

Dikatakan Rifki hal ini lah yang menjadi alasan Direktorat Pengelolaan Laboratorium menyediakan layanan perangkat lunak berpemilik dengan berbasis network dengan lisensi terpusat di awan BRIN dan dapat di akses oleh Work Station yang berada di lab komputer di beberapa Kawasan yaitu di KST Soekarno – Cibinong, KST Samaun Samadikun – Bandung, dan KST BJ. Habibie – Serpong.

“Komputernya sendiri juga dialokasikan untuk bisa diakses lewat remote desktop jadi tidak perlu khawatir untuk teman-teman yang lokasinya bukan di 3 KST tersebut,” lanjut Rifki.

Daftar software yang dapat digunakan kata Rifki antara lain ANSYS; Catia, Simulia dan 3Dexperience, SolidWorks; ArcGIS, MATLAB dan beberapa lisensi lainnya yang penggunaannya dengan menggunakan ELSA untuk penjadwalan dan pencatatan.

“Kita gunakan ELSA bukan untuk meribetkan tetapi hanya buat prosedur saja dan sampai saat ini sebenarnya penggunaan software itu tidak ada tagihan ELSA poinnya, jadi ELSA kita gunakan untuk penjadwalan dan catatan saja,” jelas Rifki.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator Pelaksana Fungsi Direktorat Pengelolaan Laboratorium,

Fasilitas Riset dan KST, Marendra Eko Budiono, mengatakan laboratorium komputer memiliki dua layanan yaitu layanan komputer adalah peminjaman komputer untuk menjalankan software lisensi BRIN dan juga layanan performance computing atau HPC yaitu peminjaman akses untuk menggunakan resource dari HPC dan kedua layanan ini berbasis remote atau melakukan akses dari jarak jauh.

“Layanan HPC adalah fasilitas komputer berkinerja tinggi dengan konsep infrastruktur terbuka oleh BRIN untuk keperluan penelitian yang membutuhkan komputasi berkinerja tinggi, dan ada 2 layanan infrastruktur hardware yaitu layanan penggunaan resource Processor Computing dan layanan penggunaan resource GPU Computing,” jelas Mahendra.

“Kemudian untuk layanan yang bisa diakses pada web ELSA untuk HPC adalah berdasarkan bidang study atau bidang penelitiannya,” lanjut Mahendra.

“Kemudian untuk pengajuan layanan calon pengguna baru HPC mengisi acuan layanan dengan melengkapi proposal kelangkaan info perangkat lunak dan komputer yang akan digunakan untuk melakukan akses, kemudian ajuan akan dilakukan pemeriksaan oleh komite pemeriksa paling lama 3 hari,” jelas Mahendra.

“Tim pemeriksa akan membagi berdasarkan bidang penelitian dan memastikan kelengkapan isian yang dikirim kemudian setelah disetujui nanti akan dilakukan pembuatan akun oleh pelaksana ELSA,” lanjut Mahendra.

Setelah itu kata Mahendra tim pemeriksa akan menginformasikan pembuatan akun kepada pelaksana ELSA untuk memulai layanan dan user akan bisa mulai mengakses layanan yang ada.

“BRIN mengelola lisensi software berpemilik dengan berbasis network dengan lisensi terpusat di awan BRIN dan nanti dapat diakses oleh workstation yang berada di lab computer di KST BRIN,” ujar Mahendra.

Infrastruktur hardware yang dimiliki BRIN kata Mahendra yaitu 12 unit workstation dengan OS windows 11 dan ubuntu 22.04; 21 unit workstation dengan OS windows 11 pro; 23 unit workstation dengan OS windows 11 pro; dan 5 unit workstation dengan OS windows 11 pro.

“Untuk software berpemilik terdiri dari ANSYS; Dassault Systemes; Matlab; ArcGIS dan NVIVO semua ini bisa di akses di alsa.brin.go.id sub kategori HPC disitu terdapat informasi layanan yang bisa diakses, juga jadwal ini perlu dipastikan karena berapa layanan cukup padat penggunaannya,” lanjut Mahendra.

“Untuk pengajuan layanan software ini adalah menggunakan ELSA secara gratis cuma membutuhkan proposal atau sebenarnya bukan proposal tetapi hanya keterangan penggunaan kemudian diharapkan mengisi waktu booking maksimal 5 hari kerja atau sebenarnya 7 hari kalau termasuk sabtu dan minggu kemudian rencana tempat dimana komputer gunakan,” jelas Mahendra.

“Tetapi ini juga melihat kuota yang ada kalau memang yang diminta tidak ada slot ya nanti dicarikan slot yang ada atau bisa juga misalnya mengganti hari jika ada user yang sedang memakai di hari yang sama,” lanjut Mahendra.

Dikatakan Mahendra alur selanjutnya pelaksana akan memulai pelaksanaan dengan menginformasikan terminal fisik yang dapat digunakan melalui chat whatsapp biasanya nama PC dan username serta password yang dapat digunakan untuk melakukan remote ke komputer tersebut.

“Setelah selesai pengguna dapat mengisi feedback dan layanan sudah selesai, pengisian notebook bisa dilakukan di web ELSA,” tutur Mahendra.

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,840PelangganBerlangganan

Terbaru