SuaraPemerintah.ID – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengungkapkan bahwa penanganan stunting atau gizi buruk di wilayahnya menunjukkan hasil yang positif. Kasus stunting yang sebelumnya mencapai hampir 20 persen kini berhasil diturunkan menjadi 9,2 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan bahwa angka stunting menurun dari 19,9 persen menjadi 9,2 persen. “Penurunan ini harus terus dilakukan, bahkan sampai nol,” tegasnya, Rabu (2/10/2024).
Untuk mencapai wilayah yang bebas stunting, kolaborasi lintas sektor perlu diperkuat. Allin menekankan pentingnya program-program seperti kunjungan rumah oleh tim Ngider Sehat, pelaksanaan pos gizi di seluruh kelurahan, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita dan ibu hamil. Hingga Agustus 2024, program PMT lokal telah diberikan kepada 1.024 balita, di mana 72 persen mengalami kenaikan berat badan.
Lebih lanjut, Dinkes Tangsel melakukan berbagai langkah lain dalam menekan angka stunting, termasuk merujuk balita stunting ke rumah sakit, memberikan edukasi mengenai 1.000 hari pertama kehidupan, serta melatih tenaga kesehatan dan kader untuk deteksi dini tumbuh kembang balita.
Allin juga menyoroti perhatian Pemkot terhadap sanitasi dengan membangun 1.800 tangki septik pada tahun 2023 dan 800 tangki di tahun 2024. Meski tantangan terkait kesadaran masyarakat dan pemantauan tumbuh kembang balita masih ada, target ke depan adalah meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat mengenai stunting.
“Dari semua ini, evaluasi kegiatan yang sudah berjalan sangat penting untuk terus meningkatkan upaya penanganan stunting,” tambahnya.