SuaraPemerintah.ID – Komunitas Cinta Budaya (KCB) menyampaikan harapan besar kepada Menteri Kebudayaan yang baru dilantik, Fadli Zon, untuk terus memperkuat kebudayaan Nusantara. Harapan ini disampaikan oleh Pendiri KCB, Buntje Harbunangin, dalam wawancara dengan media di Warung Solo, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/11/2024).
Buntje mengungkapkan rasa gembiranya atas pembentukan Kementerian Kebudayaan yang kini berdiri sendiri, sebuah pencapaian yang telah lama dinanti sejak Kongres Kebudayaan 1948. Meskipun merasa bahagia, Buntje juga menyampaikan rasa harap-harap cemas, karena masih banyak yang perlu dipahami dan diputuskan terkait visi dan program kementerian ini. “Kami masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh kementerian kebudayaan ini. Sudah ada rancangan nomenklatur dan struktur organisasi, tapi yang lebih penting adalah agenda kebudayaan apa yang akan dijalankan,” ujarnya.
Menurut Buntje, KCB optimis dengan kepemimpinan Fadli Zon yang merupakan seorang budayawan berwawasan luas. Buntje menekankan bahwa kebudayaan harus dipandang secara utuh—tidak hanya berfokus pada masa lalu, tetapi juga relevansi kebudayaan dalam masa kini dan masa depan. “Kebudayaan itu adalah solusi terhadap masalah kehidupan. Dulu nenek moyang kita membangun rumah panggung sebagai adaptasi terhadap tantangan lingkungan, sekarang kita harus mencari solusi kebudayaan untuk masalah-masalah zaman modern,” tambahnya.
Buntje juga menyatakan bahwa dalam merancang agenda kebudayaan, penting untuk terus mengangkat kekayaan kebhinekaan dalam kerangka persatuan. “Kebhinekaan kita adalah kekayaan yang harus dijaga dalam bingkai persatuan. Ini adalah tantangan kompleks yang harus diselesaikan dengan bijak.” jelas Buntje.
Baca Juga : Bangkit Budaya Nusantara Melalui Pameran Keris Kamardikan Award 2024
Ia menambahkan bahwa penting bagi setiap daerah dan suku untuk memiliki identitas budaya yang dihargai dan dipromosikan. Sebagai contoh, setiap kota bisa memiliki monumen budaya yang bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai ruang serba guna untuk kegiatan budaya.
Salah satu hal yang sangat ditekankan Buntje adalah pelestarian bahasa daerah, yang harus diajarkan dan dipraktikkan agar tidak punah.
“Pelajaran bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, karena itu adalah akar dari identitas kita,” kata Buntje.
Lebih lanjut, Buntje berharap kebudayaan dapat menjadi arus utama pembangunan di Indonesia. Ia menginginkan agar setiap program pembangunan fisik tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek kebudayaan. “Kebudayaan bukan hanya soal identitas, tetapi juga solusi bagi masalah-masalah dunia seperti krisis pangan, energi, dan perubahan iklim. Kami yakin kebudayaan dapat memberikan kontribusi dalam hal ini,” tandasnya.
Buntje juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara kementerian kebudayaan dengan sektor pendidikan dan badan kreatif. Ia mencontohkan bahwa kebudayaan harus terintegrasi dengan pendidikan, khususnya dalam pengajaran bahasa daerah dan kuliner sebagai bagian dari pembentukan identitas lokal.
“Kementerian kebudayaan harus bekerja sama dengan pendidikan untuk memastikan bahwa nilai-nilai kebudayaan diteruskan kepada generasi mendatang,” katanya.
Sementara itu, Toni Junus, pendiri KCB lainnya, juga menyampaikan rasa syukurnya atas terbentuknya Kementerian Kebudayaan. Toni menyatakan bahwa kehadiran kementerian ini adalah jawaban atas harapan para intelektual, seniman, dan budayawan yang selama ini mendambakan adanya wadah yang fokus pada kebudayaan. “Kami ucapkan selamat kepada Pak Menteri Fadli Zon. Semoga Komunitas Cinta Budaya bisa terus berpartisipasi dalam gerakan kebudayaan di Indonesia,” ujar Toni.
Toni Junus menyampaikan bahwa, kita ini berjuang dari tahun 2005 dan tidak ada 1 sen pun bantuan dari Kemendikbud.” Hanya pak Jero Wacik yang membantu dan Ibu Windu Nuryanti, Padahal hampir setiap tahun kami memiliki Aktivitas,”ujar Toni.
Sebagai mantan seniman rupa, Toni juga menyatakan kebanggaannya atas pembentukan kementerian ini. “Dulu, sektor seni dan budaya sangat sepi. Sekarang kami merasa lebih dihargai, dan kami percaya bahwa kementerian ini akan membawa perubahan positif,” tutupnya.
Dengan semangat yang tinggi, Komunitas Cinta Budaya berharap agar kebudayaan Indonesia terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masa depan dan berharap kementerian ini bisa menjadi satu tombak perubahan untuk pelestarian kebudayaan yang Indonesia miliki.(red)
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News