Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memberikan akses gratis masuk museum bagi tiga kelompok masyarakat, yakni penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), dan peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Kebijakan ini didasarkan pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 8 Tahun 2017 yang mengatur layanan gratis masuk museum, Taman Margasatwa Ragunan, dan Monumen Nasional pada hari biasa bagi masyarakat tertentu.
Kepala Bidang Perlindungan Kebudayaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Linda Enriany, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberikan akses rekreasi yang lebih inklusif dan terjangkau.
“Alasannya, dalam rangka mendukung aktivitas masyarakat dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan layanan rekreasi khususnya bagi masyarakat tertentu, yaitu penyandang disabilitas, penduduk usia lanjut dan peserta didik penerima KJP,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Layanan gratis ini berlaku setiap Selasa hingga Jumat, kecuali pada hari libur nasional dan cuti bersama. Pengunjung cukup menunjukkan KTP atau KJP kepada petugas museum untuk menikmati fasilitas ini.
Museum-museum yang dimaksud, yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Taman Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Joang 45, Museum Seni Rupa&Keramik, Museum Wayang dan Museum Tekstil.
Lalu, Museum Bahari, Museum Betawi, Rumah Si Pitung, Taman Benyamin Suaeb dan Museum Arkeologi Onrust.
Linda menambahkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan upaya meningkatkan layanan rekreasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. “Tujuan diberikannya (layanan gratis ini) juga guna mewujudkan pelayanan rekreasi di museum yang aman, nyaman dan murah,” kata Linda.
Lalu, bagi mereka yang ingin memanfaatkan layanan ini bisa menunjukkan KTP atau KJP pada petugas museum.
Saat ini, Museum Wayang telah dilengkapi dengan teknologi imersif yang menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung. Teknologi ini memungkinkan tampilan proyeksi pada dinding dan lantai yang bergerak, memberikan pengalaman unik terkait wayang Nusantara.
Rencananya, teknologi serupa juga akan diterapkan di Museum Sejarah Jakarta dan Museum Bahari untuk semakin meningkatkan daya tarik wisata edukatif di Jakarta.
Teknologi dan pengalaman serupa juga nantinya diterapkan di Museum Sejarah (Jakarta) dan Museum Bahari.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News