Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M. dan Rektor Universitas Andalas Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM., A.kt., CA.CRGP. melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Tridharma Perguruan Tinggi Dalam Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (26/2).
Kepala BNPB dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan ini sebagai salah satu bentuk kolaborasi pentaheliks dalam penanganan bencana, di mana pemerintah tidak dapat bekerja sendirian, maka perlu adanya bantuan dari berbagai pihak.
“Kerjasama hari ini sangat penting dan menjadi awal yang baik, kami menyadari meskipun kita sudah berusaha melaksanakan penanggulangan bencana semaksimal mungkin bisa sendirian, makanya kita selalu menangani bencana mengedepankan unsur-unsur lain atau pentaheliks, ujar Suharyanto.
Kepala BNPB turut bercerita Sumatra Barat merupakan wilayah yang risiko bencananya cukup tinggi dan sering dilanda bencana.
“Kita sepakat bencana tidak mungkin kita hindari, termasuk di Sumatra Barat ada gempa bumi sampai skala megathrust, kita ingat gempa Padang 2006, Mentawai juga (alami gempa). Kemudian ada Gunung Marapi yang lahar dinginnya menimpa beberapa kabupaten kota, banjir dan longsor juga ada,” imbuhnya.
Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini antara lain, dukungan kegiatan penanggulangan bencana pada fase prabencana, darurat bencana dan pascabencana, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan hilirisasi teknologi. Nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun ke depan
Kerjasama ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada penguatan sistem penanggulangan bencana, inovasi dan teknologi serta akan memperkuat ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.
Kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi kemitraan Indonesia-Australia melalui Program SIAP SIAGA yang telah berjalan di BNPB. Program SIAP SIAGA, yang didukung oleh Pemerintah Australia, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan kapasitas institusi dalam menghadapi bencana.
Turut hadir dalam acara ini pejabat tinggi di lingkungan BNPB, Minister Counselor Kedutaan Besar Australia, dan perwakilan Universitas Andalas.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
Setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman, BNPB dan Universitas Andalas melanjutkan dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama tentang Pengembangan Program dan Kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Berbasis Kebencanaan. Kali ini penandatanganan diwakili oleh Sekretaris Utama Dr. Rustian, S. Si., Apt., M.Kes dan Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Syukri Arief.
Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk saling memberikan dukungan dalam pengembangan program dan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat yang berbasis kebencanaan dengan memadukan sumber daya yang dimiliki.
Ruang lingkup dari perjanjian kerjasama ini antara lain, dukungan pengembangan dan penyusunan kurikulum pendidikan kebencanaan, penyusunan kajian bersama dibidang kebencanaan dan dukungan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berbasis kebencanaan.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News