Kamis, Maret 20, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Mendiktisaintek Jajaki Pengembangan Kerja Sama Pendidikan Tinggi yang Komprehensif

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Tajikistan untuk Indonesia, H.E. Ardasher S. Qodiri di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Jumat (7/3).

Pada pertemuan tersebut, Mendiktisaintek Brian dan Duta Besar Qodiri mendiskusikan berbagai peluang kolaborasi di masa depan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tajikistan, terutama di bidang pendidikan tinggi, penelitian, sains, dan teknologi.

- Advertisement -

Menteri Brian sangat bersemangat untuk mengembangkan kerja sama yang lebih komprehensif dengan Tajikistan. Pengembangan kerja sama bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi ini diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas pemerintah antara lain pembangunan sumber daya manusia, ketahanan pangan dan energi, ketersediaan air bersih, industri hilir, dan digitalisasi.

Baca juga: Gandeng 30 Perguruan Tinggi, Mendiktisaintek Dorong Riset untuk Kemandirian Pangan

“Mengikuti arahan presiden, pengembangan kerja sama dengan negara mitra diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas pembangunan sdm, ketahanan pangan dan energi, ketersediaan air bersih, industri hilir, dan digitalisasi,” ujar Menteri Brian.

- Advertisement -

Lebih lanjut Menteri Brian menjelaskan bahwa untuk memperkuat kolaborasi Indonesia dengan Tajikistan diperlukan juga partisipasi aktif perguruan tinggi di kedua negara. Menteri Brian mencontohkan, perguruan tinggi Indonesia dan Tajikistan dapat melakukan inisiasi kerja sama dan kolaborasi dalam bentuk “Sister University”.

“Perguruan tinggi dapat berpartisipasi aktif mendukung kolaborasi Indonesia dan Tajikistan dengan inisiasi dalam bentuk “Sister University”. Satu atau dua universitas dari masing-masing negara dapat menjalin kerja sama dan membentuk jaringan penelitian, sehingga koneksi antara profesor maupun peneliti dapat terjalin,” ungkap Menteri Brian.

Lebih lanjut Menteri Brian berharap para profesor dan peneliti kedua negara dapat bekerja sama dalam penelitian dan inovasi bersama, bahkan melibatkan industri. Industri di Indonesia dapat melakukan penelitian, kemudian berkolaborasi dalam penelitian bersama, dan akhirnya masuk ke pasar baik di Indonesia maupun Tajikistan. Ini merupakan potensi kolaborasi yang besar.

Sementara itu, Dubes Tajikistan Qodiri menyoroti peran penting kerja sama di bidang pendidikan tinggi. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia serta menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis dalam pendidikan internasional untuk membentuk generasi masa depan.

Qodiri menyebutkan saat ini, tercatat 30 mahasiswa Tajikistan yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Indonesia. Qodiri berharap dengan penguatan kerja sama Indonesia dengan Tajikistan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Tajikistan yang menempuh pendidikan tinggi di Indonesia.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi pengembangan hubungan bilateral yang baik, khususnya di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi demi kemajuan Indonesia dan Tajikistan.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,850PelangganBerlangganan

Terbaru