Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa uji kelaikan transportasi terus diperketat menjelang Angkutan Lebaran 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan selama periode mudik yang diperkirakan berlangsung mulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
“Dari sisi keselamatan, Kemenhub terus menggencarkan uji kelaikan pada sarana transportasi,” kata Menhub dalam keterangan, di Jakarta, Rabu (12/3).
Dalam keterangan resminya di Jakarta pada Rabu (12/3), Menhub menyebutkan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan ramp check atau uji kelaikan terhadap berbagai moda transportasi. Hingga 8 Maret 2025, pemeriksaan telah dilakukan terhadap:
- 18.746 unit bus (60,67%)
- 660 unit kapal (85,49%)
- Pesawat sebanyak 68,47% dari total armada
- 1.547 unit lokomotif (60,66%)
- 70 unit kapal penyeberangan (43%)
Dudy menyampaikan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi guna menghadapi masa Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025.
“Kemenhub telah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana transportasi untuk membantu kelancaran para pemudik menuju kampung halaman, baik itu transportasi darat, laut, udara, maupun perkeretaapian,” katanya lagi.
Kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk Angkutan Lebaran tersebut yakni sebanyak 30.451 unit bus yang tersedia di 115 terminal, 772 unit kapal laut yang tersedia di 264 pelabuhan.
Selanjutnya 404 unit pesawat di 60 bandar udara, 2.550 unit lokomotif dan kereta, baik antarkota maupun regional, serta 187 unit kapal penyeberangan di 14 lintas pelabuhan penyeberangan.
Menurut Menhub, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang telah disetujui, kepadatan pemudik diperkirakan mulai terjadi sejak Jumat, 21 Maret 2025.
“Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, namun demikian karena telah disetujuinya pemberlakuan work from anywhere (WFA), maka kami juga mengantisipasi apabila terjadi kepadatan/kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025,” katanya lagi.
Menhub menyampaikan sejumlah titik utama yang perlu diperhatikan adalah lokasi wisata di daerah-daerah tujuan mudik, pasar tumpah yang biasanya mulai dibuka menjelang arus mudik dan arus balik, perlintasan sebidang perkeretaapian.
Kemudian yang juga perlu mendapat perhatian adalah pelabuhan penyeberangan yang berpotensi mengalami penumpukan, seperti Pelabuhan Merak dan Bakauheni, Provinsi Banten, dan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk di Jawa Timur.
“Untuk menyikapi hal itu, kami juga telah bekerja sama dengan beberapa pemda, khususnya untuk mengantisipasi titik titik padat tersebut. Kami juga meminta adanya pengamanan dari pihak Kepolisian dan Pemda setempat,” ujar Menhub.
Menhub menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi dengan menteri-menteri, kepala daerah, pimpinan BUMN dan swasta serta instansi terkait guna memastikan Angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News