Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mengalokasikan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk program mudik gratis 2025. Anggaran ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp20 miliar.
“Kalau tahun lalu Rp 20 miliaran, sekarang Rp 17 miliar,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani di Kembang Goela, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025) kemarin.
Dalam program mudik gratis tahun ini, Kemenhub menyiapkan 520 unit bus yang terdiri dari 386 bus untuk arus mudik dan 134 bus untuk arus balik Lebaran. Kapasitas penumpang yang disediakan mencapai 21.536 orang, dengan rincian 15.640 untuk mudik dan 5.896 untuk arus balik.
Tak hanya itu, Kemenhub juga menyediakan 10 truk angkutan khusus untuk sepeda motor dengan kapasitas 300 unit. Pengoperasiannya dibagi menjadi dua tahap, yakni lima truk untuk arus mudik dan lima truk lainnya untuk arus balik Lebaran.
Tujuan Mudik Gratis Kemenhub
Ahmad Yani mengatakan, mudik gratis tahun ini membidik 31 kota tujuan. Untuk Sumatera terdapat empat kota meliputi Palembang, Lampung, Bengkulu, dan Padang.
Sementara Jawa Barat meliputi Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon dan Jawa Timur meliputi Madiun, Surabaya, Tuban, Malang, dan Temanggung.
Kota tujuan mudik gratis didominasi daerah Jawa Tengah, yakni Semarang, Solo, Yogyakarta, Wonogiri, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Demak, Boyolali, Klaten, Pati, Blora, Cilacap, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Wonosari, Jepara, dan Sragen.
Ahmad Yani menyebut bahwa pendaftaran program mudik gratis akan dibuka mulai 9 hingga 23 Maret 2025. Sementara itu, jadwal keberangkatan mudik dijadwalkan pada 26 hingga 28 Maret 2025, sedangkan arus balik akan berlangsung 4 hingga 5 April 2025.
“Pendaftaran dan validasi mulai tanggal 9 sampai 23 Maret. Kemudian pemberangkatan mudik 26 sampai 28 Maret 2025. Keberangkatan balik tanggal 4 sampai tanggal 5 April,” jelasnya.
Ahmad Yani mengakui bahwa berkurangnya anggaran berdampak pada penurunan kuota mudik gratis Kemenhub. Namun, kekurangan tersebut akan ditutup dengan program serupa yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Tapi kan masih banyak teman-teman lain, kalau dari BUMN kurang lebih 100 ribu penumpang yang akan diangkut,” tutupnya.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News