SuaraPemerintah.IDÂ – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam upaya mengatasi serta menyelesaikan masalah polusi serta kualitas udara yang buruk di wilayah DKI Jakarta memerlukan kerja sama secara gotong-royong pihak serta tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar.
“Ini memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, enggak bisa langsung,” kata Jokowi dalam keterangan pers di SMKN 1 Semarang, Rabu (30/8/2023), dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Jokowi menuturkan, pemerintah telah berupaya mengatasi polusi dengan melakukan modifikasi cuaca serta mengawasi emisi yang dihasilkan industri, pembangkit listrik, hingga kendaraan pribadi.
Sementara, Jokowi mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi publik atau kendaraan listrik, menanam pohon di kantor-kantor, dan melakukan bekerja dari rumah atau work from home.
“Banyak yang akan kita kerjakan untuk menyelesaikan ini, tapi memang bertahap, bertahap,” ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Kualitas udara Jakarta pada Rabu (30/8/2023) pagi ini masih masuk dalam kategori tidak sehat. Kualitas udara Ibu Kota per pukul 07.00 WIB menduduki peringkat kedua terburuk di dunia.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 176, berada di bawah Kota Dhaka, Bangladesh dengan indeks 180.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 104 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut 20,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News