SuaraPemerintah.ID – Ziarah kubur merupakan sebuah praktik yang telah mendarah daging dalam budaya banyak masyarakat, terutama dalam tradisi Islam. Praktik ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan mengenang kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Namun, apakah ziarah kubur memiliki kedudukan khusus sebelum bulan Ramadan?
Dalam ajaran Islam, ziarah kubur dianggap sebagai amalan yang dianjurkan. Rasulullah Muhammad SAW sendiri telah memberikan contoh dengan sering mengunjungi makam-makam sahabat dan keluarganya.
Dari Buraidah, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil),” (HR Muslim)
Pada awalnya, ziarah kubur tidak diperbolehkan Rasulullah. Namun, seiring berjalannya waktu bersamaan dengan keimanan umat kala itu kian kuat, Rasulullah kemudian memperbolehkan ziarah kubur. Alasan pelarangan semula akhirnya dinilai sudah tidak kontekstual lagi.
Dahulu, kondisi keimanan mereka pada saat itu yang masih lemah. Serta kondisi sosiologis masyarakat Arab masa itu yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan. Rasulullah saw mengkhawatirkan terjadinya kesalahpahaman ketika mereka mengunjungi kubur baik dalam berperilaku maupun dalam berdoa.
Keterangan Rasulullah saw yang bisa kita temukan dalam Sunan Turmudzi no 973
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :”قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة”رواة الترمذي (3/370)
Artinya, “Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.”
Dibolehkannya ziarah kubur dalam hadits di atas dengan illat (alasan) ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan kita kepada akhirat. Oleh karena itu dibenarkan berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang saleh dan para wali.
Selama ziarah itu dapat mengingatkan kita kepada akhirat. Begitu pula ziarah ke makam para wali dan orang saleh merupakan sebuah kebaikan yang dianjurkan, sebagaimana pendapat Ibnu Hajar al-Haytami dalam kitab ‘al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra’.
Kedudukan Ziarah Kubur Sebelum Ramadan
Menurut beberapa ulama, ziarah kubur sebelum bulan Ramadan memiliki nilai yang lebih ditekankan karena menjadi momentum yang baik untuk memperdalam kesadaran akan kematian dan persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Memperkuat Kedekatan dengan Allah: Ziarah kubur sebelum Ramadan dipandang sebagai upaya untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT. Dengan mengenang kematian dan menghadapinya, umat Muslim diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dalam persiapan menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah.
Peningkatan Kesadaran Akan Kematian: Bulan Ramadan adalah waktu di mana umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah dan introspeksi diri. Ziarah kubur sebelum Ramadan dapat membantu memperkuat kesadaran akan kematian, yang merupakan salah satu aspek penting dalam mempersiapkan diri menghadapi bulan yang penuh berkah tersebut.
Pengingat Akan Kehidupan Akhirat: Ziarah kubur sebelum Ramadan juga berfungsi sebagai pengingat akan kehidupan akhirat. Dengan melihat kondisi kuburan dan mengingat bahwa di sanalah tempat akhir perhentian manusia, umat Islam diharapkan dapat memperbaiki amal ibadahnya dan memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT serta sesama manusia.
Ziarah kubur sebelum bulan Ramadan memiliki nilai yang sangat penting dalam Islam. Praktik ini tidak hanya memperdalam kesadaran akan kematian, tetapi juga mempersiapkan umat Muslim secara spiritual untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Oleh karena itu, diharapkan umat Muslim dapat memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kesadaran spiritual mereka. Semoga praktik ziarah kubur ini menjadi ladang amal yang membawa keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News