Suarapemerintah.id – Tanggal 5 Oktober 2020 kita memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia. Peringatan tersebut sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pejuang kemerdekaan yang dipimpin Jenderal Besar Soedirman, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan yang telah diraih harus dijaga dan diisi dengan berbagai hal untuk mewujudkan tujuan bangsa dan negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Menjadi kewajiban kita bersama Tentara Nasional Indonesia untuk menjaga keutuhan tanah air Indonesia.
Sebagai negara yang besar, Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang berbatasan dengan banyak negara. Keamanan wilayah perbatasan menjadi perhatian pemerintah dengan penataan sistem keamanan. Menjaga perbatasan dengan negara lain merupakan upaya perwujudan wilayah nusantara sebagai satu kesatuan geoplitik dan pertahanan keamanan.
Mengacu pada kondisi itu, untuk menciptakan keamanan dan dalam rangka mewujudkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, diperlukan adanya peran serta masyarakat dalam mendukung tugas Tentara Nasional Indonesia. Peran serta masyarakat dalam menjaga keadulatan negara bukanlah dilakukan dengan cara peperangan semata. Pilihan peperangan adalah pilihan yang terakhir, karena semua persoalan yang menyangkut gangguan wilayah dapat diselesaikan dengan cara diplomasi damai.
Sebagai umat Buddha, kita lebih mendukung penyelesaian masalah dengan cara damai, sebagaimana halnya Buddha Dhamma yang selalu menuntun kita agar mengedepankan cinta kasih dan kasih sayang dalam mewujudkan kedamaian kehidupan.
Guru Agung Buddha mengajarkan bahwa perang tidak akan menghasilkan suatu pemikiran yang baik, namun lebih menghasilkan pikiran yang penuh kedengkian dan kebencian. Kebencian, keserakahan, dan kebodohan yang melandasi timbulnya konflik peperangan adalah sebab-sebab penderitaan. Jika peperangan terjadi maka akan menimbulkan penderitaan bagi semua orang.
Dalam peperangan akan terjadi perilaku kekerasan terhadap orang-orang yang terlibat di dalamnya dan kesemuanya itu adalah tindakan untuk mencapai apa yang diinginkan. Untuk itu, jalan damai merupakan pilihan yang baik, sebagaimana tertuang dalam kitab Dhammapada syair 5 bahwa kebencian tidak akan berakhir jika dibalas dengan kebencian, namun kebencian akan berakhir jika dibalas dengan cinta kasih.
Seiring dengan Tema HUT TNI ke-75, yakni Sinergi Untuk Negeri, kiranya menjadi tugas dan kewajiban TNI bersama masyarakat Indonesia mewujudkan tujuan negara yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta bersama-sama menjaga ketertiban umum. Prinsip sapta marga menjadi barometer peradaban dan kultur para prajurit yang terimplementasi dalam tugas untuk turut serta mewujudkan negara yang berdaulat, aman, dan damai.
Dalam Silava Thera, Khuddaka Nikaya dijelaskan bahwa negara yang mendambakan kemashuran, kemakmuran, dan kedamaian hendaknya selalu memegang teguh prinsip dan melaksanakan etika dengan baik. Sinergitas seluruh komponen bangsa merupakan jawaban atas bentuk peran serta masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan terjalinnya sinergitas dan kerjasama antara TNI dan masyarakat akan terwujud keamanan dan ketertiban negara.
Selamat HUT TNI Ke-75 tanggal 5 Oktober 2020 untuk Prajurit Sapta Marga. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.