Suarapemerintah.id – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, di sela kunjungan kerjanya ke Makassar, menyapa peserta Diklat Teknis Substantif Pendidikan dan Keagamaan serta Diklat Teknis Administrasi Tahun 2020.
Berlangsung di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar, giat ini diikuti 70 peserta, terdiri atas pengelola BMN pada Madrasah (40 orang) dan Pengawas Madrasah/PAI (30 orang). Mereka adalah utusan dari Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, NTT, dan NTB.
Kepada peserta diklat, Wamenag berpesan tentang baju putih ASN Kementerian Agama. “ASN Kemenag itu seperti seseorang yang memakai baju putih, sekecil apapun noda yang terletak akan terlihat jelas,” pesan Wamenag di Makassar, Jumat (09/10).
“Di sinilah peran penting Balai Diklat untuk memberikan pengwalan, agar Kemenag bisa melaksanakan tugasnya secara profesional, akuntabel dan diharapkan yang dilakukan benar-benar bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas,” sambungnya.
Wamenag mengapresiasi Balai Diklat Makassar yang terus berkinerja dan berinovasi, meningkatkan kompetensi ASN Kementerian Agama, bahkan di masa pandemi. Program kediklatan yang menjadi kebutuhan ASN terus berjalan, meski harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Ini menjadi cermin komitmen bersama untuk terus memberikan layanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, juga menjadi pelopor yang baik kepada Kementerian lainnya,” ujarnya.
“Kita niatkan semua yang dilakukan merupakan ibadah dalam rangka melayani, memberikan kemudahan bagi masyarakat. Jika ikhlas semua nilainya ibadah,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Diklat Makassar, Zuhrah menyampaikan bahwa tujaun diklat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengawas dalam konteks substansi penelitian tindakan kepengawasan serta dapat mengembangkan sikap mental yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengelolaan BMN pada Madrasah secara baik dan benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” harapnya.
Zuhrah juga melaporkan sejumlah prestasi kinerja Balai Diklat dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, BDK Makassar telah terakreditasi B untuk latihan dasar dan Diklat PIM 4. Bahkan, Akreditasi Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan serta Diklat Teknis Fungsional Keagamaan sudah A.
“SDM kami yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 sebanyak 6 orang. Mereka adalah Widyaiswara Utama. Adapun alumni diklat tahun 2018 sampai dengan Juni 2020, untuk diklat teknis sebanyak 7.534 orang dan diklat administrasi sebanyak 3.160 orang,” ujarnya.
Di masa pendemi Covid-19, BDK Makassar menyesuaikan skema pendidikan dan pelatihan. Selain klasikal di kampus dan tempat lainnya dengan penerapan protokol kesehatan, diklat juga dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau sistem daring.
“Kami-pun telah melengkapi sarana prasarana seperti pengadaan server dan ruang multimedia untuk mendukung pembelajaran jarak jauh serta memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para fasilitator, widyaiswara, dan ASN agar mampu menerapkan pembelajaran jarak jauh,” tutupnya.
Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia