Suarapemerintah.id – PT Pos Indonesia (Persero) Regional 6 Jawa Tengah (Jateng)-DIY sangat mendukung ‘Yogyakarta Bangkit 2020’ khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY dari pandemi Covid-19 dengan berbagai program.
Program-program tersebut diwujudkan dengan memfasilitasi pemasaran produk-produk UMKM baik secara offline maupun online melalui Bebakulan Expo.
Kepala Regional 6 Jateng-DIY Dwi Indarmani mengatakan pihaknya ingin memberikan nilai tambah dengan meluncurkan Bebakulan Expo yang merupakan terobosan baru sebagai model pertumbuhan ekonomi di era pandemi Covid-19.
Melalui LIVE Aplikasi Bebakulan berbasis Android dan LAUNCH Gerai Bebakulan Expo yang dapat dimanffatkan sebagai local marketplace yang mampu memediasi dan memfasilitasi pemasaran dan penjualan produk UMKM DIY dengan menciptakan adanya buyer potensial sehingga muncul distribusi yang diinisiasi PT Pos Indonesia (Persero) melalui aplikasi QPOSin Aja.
Saat ini, Aplikasi Bebakulan masih dalam tahap penyempurnaan.dan diharapkan selesai dalam 2-3 pekan ke depan dan dapat digunakan oleh para UMKM dan Masyarakat Jogja.
“Kami kan harus menjual aplikasi ‘on demand’ kepada customer yang harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dari sini, pihaknya menghubungkan dengan pasar digital. Bagi masyarakat Indonesia kalau ingin ke Yogya tidak bisa tetapi ingin belanja maka dari manapun tetap bisa dilakukan melalui PT Pos Indonesia (Persero),” tutur Dwi usai peluncuran program Yogyakarta Bangkit 2020 yaitu Bebakulan Expo di Kantor Pos Yogyakarta Jalan Panembahan Senopati No.2 Yogyakarta, Jumat (20/11/2020).
Dwi menjelaskan meskipun tidak ada wisatawan datang karena masih pandemi Covid-19, namun produk UMKM DIY tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Adanya produksi dan konsumsi,yang pasti ada distribusi inilah yang dimanfaatkan PT Pos Indonesia sehingga akan muncul nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi di DIY.
“Karena masih awal, baru setidaknya 12 UMKM di DIY yang ada dalam Bebakulan Expo tersebut karena akan menjadi marketplace nantinya. Masih ada sekitar 275 ribu UMKM di DIY yang bisa menjadi potensi karena kami ingin menciptakan marketplace asli Indonesia yaitu UMKM sehingga bukan sekedar hulu hingga hilir semata,” tandanya.
Permaisuri Raja Kraton Yogyakarta sekaligus istri Gubernur DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menegaskan dirinya tengah fokus membantu UMKM DIY terkait permasalah selama pandemi Covid-19.
Menurutnya ini merupakan salah satu solusinya, sehingga Pemda DIY mengapresiasi program tersebut.
“Kita harus memanfaatkan ketahanan pangan via PT Pos Indonesia (Persero) tersebut, termasuk kontinuitas produksi. Perlu diperhatikan kebutuhan tersebut yang sedang tren saat ini seperti sandal, baju tidur atau daster lainnya. Saya tiap kali pulang ke Yogya pasti selalu dititipin sandal dan daster hingga ada sesuatu yang bernilai lebih,” terang GKR Hemas yang didampingi beberapa istri pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY tersebut.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas yang turut hadir hari itu mengatakan satu di antara andalan Yogyakarta adalah sumber daya manusia yang sangat kreatif.
“Orang yang tinggal di Jogja itu kreativitas tinggi. Bagaimana PT POS punya nilai lebih membangun potensi Yogyakarta. Kita ajari agar ibu-ibu UMKM ini bisa bertransaksi secara digital. Karena disitulah kita beradaptasi menjual melalui online,” ujarnya.
Namun demikian GKR Hemas berharap PT POS Indonesia dapat lebih jeli menangkap potensi yang saat ini banyak diminati, misalnya daster.
“Saat ini kita tidak butuh baju mewah, tapi baju daster. Itu yang dibutuhkan sekarang yakni pakaian rumah, termasuk sandal,” ujarnya.
Ia pun mengucapkan terima kasihnya kepada PT POS Indonesia yang turut membantu UMKM di Yogyakarta dalam memasarkan produk-produknya.
Sementara itu Kepala Regional VI PT Pos Indonesia Jateng dan DIY Dwi Indarmani memaparkan bahwa Bebakulan Expo ini akan menjadi marketplace para pelaku UMKM di Yogyakarta.