Sabtu, Oktober 18, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menyasar Pasar Global, Pemerintah Dukung Digitalisasi UMKM

SuaraPemerintah.ID – Pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi di Indonesia dengan mendapat dukungan dari konsumsi Pemerintah yang mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Saat ini permintaan domestik sudah membaik dan pemerintah sudah merespon dengan adanya peningkatan aktivitas produksi di bermacam bidang usaha. Mengenai hal ini, pemerintah terus melakukan evaluasi dan meningkatkan efektivitas dalam menangani pandemi covid-19 untuk terus mendorong terjadinya pemulihan ekonomi.

Pemulihan global yang diikuti dengan meningkatnya harga komoditas telah membuat neraca perdagangan mengalami peningkatan secara konsisten. Surplus neraca perdagangan tersebut mendorong neraca pembayaran mengalami surplus. Selain itu, dari segi investasi juga terjadi peningkatan.

- Advertisement -

Saat kondisi pandemi ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai salah satu sektor yang terdampak pandemi. Namun dari sisi positifnya terdapat akselerasi pemanfaatan teknologi digital serta meningkatnya keikutsertaan UMKM di pasar digital. Dalam membantu dan mendukung UMKM menghadapi dampak pandemi Covid-19, Pemerintah memberikan bantuan insentif fiskal dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Saat tahun 2020, realisasi dukungan bagi UMKM mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan untuk mendukung UMKM agar terus berkembang, jumlah anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun ini sebesar Rp171,77 Triliun .

- Advertisement -

“Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 Triliun,” kata Menteri Airlangga Hartarto, Jakarta, Kamis (29/7/21).

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia yakni memiliki kemampuan sebanyak 97% dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi. Namun demikian, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas sekitar 14,37% dari total ekspor serta pemanfaatan e-commerce juga masih rendah yaitu sekitar 21%.

Sesuai data eksportir tahun 2020, terdapat eksportir UKM sebanyak 12.234 perusahaan atau 83,3% dari total eksportir dengan nilai ekspor sebesar USD 5,3 Milyar. Secara umum, potensi ekspor UMKM paling banyak terjadi pada produk-produk seperti aksesoris, batik, kriya, fashion, serta makanan dan minuman olahan.

Walaupun UMKM siap menjajaki pasar global tetapi masih mengalami berbagai kendala seperti kurangnya pengetahuan mengenai pasar global, konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga kendala logistik.

“Pemerintah terus berupaya untuk membantu UMKM agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait lainnya telah meluncurkan Program Penciptaan 500 ribu Eksportir Baru hingga tahun 2030,” papar Menko Airlangga.

Pemerintah telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace. Selain itu, peluncuran ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM.

Pemerintah juga menyambut baik terhadap seluruh upaya untuk meningkatkan kemampuan UMKM menembus pasar global seperti:

1.”Kreasi Nusantara, From Local to Global” yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura.

2.”BukaGlobal” yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan.

3.”ASEAN Online Sale Day” yang bertujuan meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Pemerintah menugaskan secara khusus kepada LPEI/Eximbank untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi UKM yang berorientasi ekspor dengan alokasi sebesar Rp500 Miliar untuk disalurkan oleh LPEI/Eximbank.

Dalam UU Cipta Kerja, Pelaku UKM saat ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar. Dalam hal ini, Pemerintah memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan Koperasi.

“Pemerintah telah memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi global. Berbagai upaya dan program peningkatan ekspor UMKM yang telah diinisiasi oleh Pemerintah dengan dukungan pihak swasta tersebut perlu terus diperkuat dan disinergikan oleh berbagai pihak,” tutur Menko Airlangga.

Adapun yang mengikuti webinar tersebut, Managing Director HP Indonesia Fiona Lee, Print Consumer Market Development Manager HP Indonesia Aditya Suryadinaga, Founder of Suwe Ora Jamu Nova Dewi Setiabudi

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru