SuaraPemerintah.ID-Kementerian Keuangan mengadakan Olimpiade APBN 2021 bisa diikuti siswa SMP, SMA, Mahasiswa dan Guru. Untuk tingkat SMP ada lomba vlog menceritakan peran kehadiran instrumen APBN dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengidentifikasi penggunaan uang negara.
“Mengidentifikasi uang negara dari dalam rumah seperti listrik dipakai ada subsidinya, internet juga dibayarkan semester ini sama negara sampai gas LPG 3 kg di rumah ada subsidi dari negara,” ujar Sri Mulyani dalam Pembukaan Olimpiade APBN 2021, Jakarta, Minggu (12/9/21).
Tidak hanya lomba vlog, tetapi juga video singkat dengan tema yang sama di platform TikTok.
“Kita wadahi yang SMP ini untuk vlog dan Tik Tok,” jelas Sri Mulyani.
Sri meyakini anak-anak muda memiliki ide yang kreatif untuk mengulik peran APBN dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, perbaikan irigasi, pertanian, membangun madrasah dan lain-lain.
Sementara itu, lomba untuk tingkat SMA/sederajat dalam olimpiade ini berupa cerdas cermat. Untuk lomba tingkat mahasiswa berupa debat tentang APBN. Sedangkan lomba tingkat pengajar yakni cara mengajarkan instrumen APBN kepada peserta didik.
Ia berharap para peserta ini bisa memberikan ide-ide baru dalam masalah-masalah menahun pemerintah seperti pengentasan kemiskinan, pengelolaan sampah dan sebagainya. Dia juga tidak menutup diri pembahasan utang negara ikut dibahas.
“Yang sering dilupakan ini cara bantu masyarakat miskin, cara memberikan bantuan yang penting agar bisa bangkit, membantu UMKM. Ini hal-hal yang basic tapi ujungnya banyak berhubungan dengan keuangan negara,” kata dia.
Adanya olimpiade ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan APBN. Sehingga pemahaman masyarakat terhadap APBN tidak melulu hanya digunakan untuk membangun infrastruktur yang terlihat secara fisik. Melainkan sudah dapat dirasakan manfaatnya dari dalam rumah.
Sekedar informasi, Olimpiade APBN 2021 ini bakal diikuti ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Dari regional Sumatera tercatat ada 405 peserta, regional Jawa-Bali sebanyak 1.127 peserta, regional Sulawesi dan Kalimantan sebanyak 250 peserta dan regional Indonesia Timur sebanyak 220 peserta. Tak hanya itu , olimpiade ini juga diikuti oleh 15 peserta dari sekolah luar negeri.