SuaraPemerintah.ID – Di Twitter, para simpatisan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bak ditelan bumi. Begitu pula para haters-nya, raib entah kemana. Walhasil, popularitas pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019 itu berada pada stabil rendah. Mentions yang biasa disumbang pendukung dan pembencinya kian ciut adanya.
Fenomena tersebut tertuang dalam hasil monitoring Drone Emprit sepanjang 30 hari terakhir (12 Juni – 11 Juli) yang dikutip Senin (11/7). Dalam konteks perbandingan, Prabowo dan Sandi kalah jauh popularitasnya dibanding sejumlah tokoh potensial capres yang dipantau. Bahkan dibanding sosok pendatang baru, Erick Thohir, sekali pun.

Pada komparasi 8 tokoh, Prabowo membukukan mentions terendah, sekitar 15,4 ribu mentions. Disusul Sandi, sejumlah 19,2 ribu mentions. Sementara yang tertinggi sepanjang periode pemantauan adalah Erick sebesar 302,6 ribu mentions. Diikuti Anies Baswedan 128,2 ribu mentions.
Padahal, tiga tokoh (Prabowo, Sandi dan Erick) sama-sama menjadi Menteri Kabinet Kerja. Ekspos media terhadap mereka seyogyanya sama besarnya. Namun Prabowo dan Sandi mendapat mentions yang jauh lebih kecil ketimbang Erick. Lebih-lebih, pengikut akun resmi Twitter Sandi cukup besar, 3,3 juta. Namun interaksi atas setiap postingannya terbilang rendah.
Dalam satu postingan, misalnya, cuitan Sandi pada 11 Juli hanya mendapat 3 retweet dan 4 likes. Tidak sebanding dengan besarnya jumlah follower. Kurangnya minat follower berinteraksi pada postingan mantan calon Wapres tersebut mengindikasikan minimnya kesesuaian antara pesan dan pengikutnya.

Menurut temuan Drone Emprit, popularitas seorang figur di media sosial berbanding lurus dengan silang pendapat antara pendukung versus pembencinya. Semakin kuat basis pendukung dan haters-nya, kian masif pula interaksi dalam percakapan. Sepinya perbincangan mengenai sosok Prabowo maupun Sandi dapat dicermati dari pola ini.
Fenomena diskoneksi antara Prabowo-Sandi dengan para pendukung maupun pembencinya mengakibatkan sepinya interaksi netizen untuk kedua figur ini. Data Drone Emprit menunjukkan, akun-akun yang sewaktu Pilpres 2019 terdeteksi pendukung fanatik kepada Prabowo-Sandi, kini sebagian telah pindah menyokong Anies. Sebaliknya, sebagian dari para haters Prabowo-Sandi saat ini terpantau mendukung Ganjar Pranowo, sekaligus haters Anies.
Para pendukung akun resmi Prabowo di Twitter masih cukup besar, mencapai 4,5 juta. Namun, mentions maupun diskusi tentangnya tidak sebanding dengan jumlah follower. Popularitas Prabowo yang menciut di media sosial juga berbanding lurus di media online. Pemberitaan tentang Prabowo tidak semasif figur lainnya.
Anies mendapatkan mentions berita tertinggi, sebesar 10,6 ribu, diikuti Erick sebanyak 9,9 ribu mentions. Sementara Prabowo hanya meraih mentions 2,3 ribu, satu tingkat lebih tinggi dibanding Rizal Ramli yang berada di posisi buncit. Absennya nerasi kontroversi, diskoneksi dengan simpatisan, dan pamitnya para haters telah mengantarkan lesunya percakapan tentang Prabowo dan Sandiaga, betapapun keduanya adalah para menteri penting Presiden Jokowi.