SuaraPemerintah.IDÂ – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun gelar High Level Meeting (HLM) untuk membahas terkait antisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan.
Kegiatan tersebut di pimpin langsung oleh Wali Kota Madiun, Maidi di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika, pada Senin (13/03/23).
Apalagi, Kota Madiun tercatat mengalami inflasi 0,04 persen selama Februari kemarin dengan beras menjadi penyumbang terbesarnya. Oleh karena itu, Wali Kota Maidi ingin memastikan stok bahan kebutuhan aman dengan harga tetap stabil khususnya jelas Ramadan nanti.
“Ramadan dan lebaran, masyarakat jangan sampai mengeluh soal bahan kebutuhan pokok. Apa-apa yang membuat naik harus kita tekan,” kata wali kota Madiun, Senin (13/3).
HLM juga menghadirkan berbagai instansi terkait seperti Bulog dan juga PG Redjo Agung selaku produsen gula. Wali Kota Maidi menyebut sudah menyiapkan sejumlah strategi termasuk operasi pasar secara door to door di tiap kelurahan. Pemkot akan membuka 27 agen. Pembelinya harus warga ber-ktp setempat. Hal itu dilakukan untuk menyiasati pedagang nakal yang berburu bahan murah di operasi pasar.
“Bulog dan Redjo Agung, tidak perlu khawatir. Kita siapkan anggarannya. Artinya, barang yang untuk operasi pasar kita beli dulu,” ujarnya.
Wali kota menambahkan operasi pasar sejatinya sudah berlangsung. Seperti salah satunya, di depan Pasar Besar Madiun (PBM). Selain itu, juga masih ada warung tekan inflasi di Jalan Merpati dan di lapak UMKM Kelurahan.
“Artinya, bahan pokok di Kota Madiun tidak sulit. Semua kita cukupi dengan harga yang terjangkau karena kita subsidi,” pungkasnya sembari menyebut juga menyiapkan bahan makanan yang tahan lama.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News