SuaraPemerintah.ID – Bupati Indramayu Nina Agustina, telah menyiapkan berbagai skenario untuk peningkatan kesejahteraan para petani. Skenario-skenario tersebut dibuat dalam bentuk program dari hulu hingga hilir yang berkesinambungan sehingga beras Indramayu dapat menjadi tuan rumah.
Sebagai informasi, Kabupaten Indramayu menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang telah menyumbang surplus padi nasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi untuk petani dan Bupati Indramayu karena telah mempertahankan predikat lumbung padi nasional tersebut.
Berdasarkan catatan, produksi padi (gabah kering giling/GKG) Kabupaten Indramayu pada tahun 2022 tercatat sebanyak 1,499 juta ton. Besaran produksi tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan produksi GKG tahun 2021 sebanyak 1,319 juta ton.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Muhammad Iqbal menerangkan, jumlah produksi tersebut akan terus ditingkatkan hingga menyentuh angka produksi 1,8 juta ton.
“Target itu juga sesuai dengan perintah bapak presiden, menyusul telah dibangunnya bendungan baru di Subang dan Sumedang yang pemanfaatannya untuk petani Indramayu,” terang Iqbal, Jumat, (28/4/2023).
Sementara itu di tempat terpisah, Bupati Indramayu Nina Agustina menegaskan telah menyiapkan sejumlah program untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir.
Bupati Nina menjelaskan, beberapa program tersebut, di bagian hulu dilakukan diversifikasi dan bantuan alat-alat pertanian bagi kelompok tani. Program lainnya yakni pendampingan dan penyuluhan petani dari petugas penyuluh di lapangan.
Sementara di bagian hilir, Bupati Nina menggulirkan gerakan cinta produk lokal, dalam hal ini beras. Beras hasil produksi petani Indramayu disiapkan untuk diserap secara langsung oleh masyarakat.
Untuk memaksimalkan penyerapan langsung tersebut, dirinya meminta (imbauan) agar seluruh ASN dan masyarakat umum membeli secara langsung beras hasil produksi petani Indramayu melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Konkretnya, beras hasil produksi petani diserap oleh BUMD, dalam hal ini oleh PT Bumi Wiralodra Indramayu (Perseroda). Beras-beras itu kemudian akan membanjiri pasar lokal sehingga bisa dibeli langsung oleh ASN dan masyarakat.
“Kita ingin beras Indramayu menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Jadi bukan beras luar daerah yang banyak di pasaran, tetapi beras hasil petani Indramayu,” ungkap Nina didampingi Sekretaris Daerah, Rinto Waluyo, dan Komisaris Utama PT BWI (Persorada) Yudi Rinaldo dan Plt Dirut PT BWI, Makali Kumar.
Terkait dengan imbauan kepada ASN, Bupati Nina menyebut langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian dirinya terhadap petani.
“Jangan dipelintir macam-macam, semua untuk petani kita. Bayangkan, jika sepuluh ribu ASN hanya mengonsumsi beras dari petani Indramayu akan dapat meningkatkan perputaran ekonomi di Indramayu, belum lagi masyarakat umum,” tukas Bupati Nina.
Sementara itu untuk mempermudah pembelian, Bupati Nina akan meminta toko-toko modern dan pengusaha beras lokal mengisi dagangannya dengan beras hasil produksi petani Indramayu.
“Untuk harga tentu kompetitif, harapannya (harga) bisa lebih baik agar petani kita betul-betul menikmati hasil kerja kerasnya karena berasnya terserap langsung. Terima kasih untuk petani Indramayu,” pungkas Bupati Nina.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News