SuaraPemerintah.ID – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pada semester pertama tahun 2023, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus sebesar Rp152,3 triliun.
Catatan angka surplus APBN ini mengalami penurunan, nilai tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang surplus Rp 204,3 triliun. Padahal, pada April 2023, APBN mengalami surplus Rp234,7 triliun atau setara 1,12 persen dari PDB.
Penurunan angka ini terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan negara yang semakin melambat.
Sementara itu, keseimbangan primer mencatat surplus sebesar Rp 368,2 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.
“Ini hasil positif yang sangat baik,” kata Sri Mulyani, dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, dikutip Selasa (4/7/2023).
Tercatat hingga paruh pertama tahun ini realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.407,9 triliun, atau setara 57,2 persen dari target yang ditetapkan.
Nilai ini sebenarnya masih tumbuh secara tahunan, namun sudah tidak lagi mencapai level double digit, yakni hanya sebesar 5,4 persen.
Secara rinci, pendapatan yang berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp 970,2 triliun atau setara 56,5 persen dari target yang ditetapkan (tumbuh 9,9 persen). Kemudian, penerimaan bea cukai sebesar Rp 135,4 triliun (turun 18,8 persen).
Terakhir, PNBP sebesar Rp 302,1 triliun atau setara 68,5 persen target ditetapkan (tumbuh 5,5 persen). Di sisi belanja negara, realisasinya mencapai Rp 1.254,7 triliun atau setara 41 persen dari target yang ditetapkan. Realisasi ini tumbuh tipis dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 0,9 persen.
“APBN 2023 terus bekerja keras melindungi rakyat dan ekonomi. APBN juga makin sehat dan sustainable,” ucap Sri Mulyani.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News