SuaraPemerintah.ID – Dalam upaya mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat program I-Pubers.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman terus menegaskan pentingnya Pupuk bagi petani Indonesia, sehingga meminta Jangan dipersulit untuk memperolehnya. “Jangan sulitkan petani saat mengakses pupuk,” tegasnya.
Mentan Amran juga menyatakan perlu pembenahan distribusi pupuk harus dilakukan dengan cepat. SOP perlu diperkuat untuk meningkatkan mekanisme distribusi.
Dirinya juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pengawasan dan pendataan penerima pupuk untuk meningkatkan efektivitas distribusi.
Upaya inilah yang tengah dilakukan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan aplikasi I-Pubers. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil menjelaskan, I-Pubers merupakan aplikasi integrasi Pupuk bersubsidi untuk memudahkan petani menebus Pupuk. Di sisi lain, untuk meningkatkan akuntabilitas dan transpararansi dalam penyaluran Pupuk bersubsidi.
“I-Pubers ini mengoneksikan aplikasi yang sudah ada seperti data petani dan kebutuhan pupuk dengan data transaksi. Sehingga ketika petani melakukan transaksi penebusan Pupuk bersubsidi di Kios, data kuota Pupuk yang bersangkutan akan berkurang. Begitupula jika petani tidak terdaftar, maka tidak bisa menebus Pupuk subsidi,” urainya, Sabtu (11/11) di Bogor.
Ali merinci, data transaksi dari I-Pubers juga terintegasi pada pelaporan, sehingga bisa ditelusuri jumlah petani, kapan menebus Pupuk bersubsidinya, kuota Alokasi Pupuk secara mendetail.
Diakuinya, Aplikasi i-Pubers telah mengubah secara signifikan proses administrasi di kios. Sebelumnya, banyak formulir kertas digunakan dalam proses penebusan, tetapi sekarang administrasi tercatat secara langsung dalam aplikasi.
“Petani tidak perlu lagi menebus dengan kelengkapan administratif dengan fotokopi KTP, form penebusan. Cukup bawa KTP kemudian bertransaksi, berfoto saat transaksi dan tanda tangan di aplikasi,” tukasnya.