Kamis, Desember 5, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Indonesia Kejar Efisiensi Logistik Jadi 8% Menuju Indonesia Emas 2045

SuaraPemerintah.ID – Pemerintah Indonesia bertekad menurunkan biaya logistik dari 14,29 persen menjadi 8 persen dari produk domestik bruto (PDB) guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam Seminar Nasional Sehari bertemakan ‘Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional’ di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.

“Pemerintah menargetkan menurunkan biaya logistik dari 14,29 persen menjadi 8 persen dari PDB,” kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam kesempatan tersebut.

- Advertisement -

Menhub menjelaskan bahwa strategi pengembangan logistik untuk tahun 2024-2045 akan melibatkan beberapa aspek penting, termasuk transformasi digital layanan logistik, pengurangan biaya transportasi, optimalisasi pemanfaatan tol laut, penguatan konektivitas, serta peningkatan aksesibilitas antarwilayah.

“Upaya ini bertujuan untuk menurunkan biaya logistik dari 14,29 persen menjadi 8 persen dari PDB,” kata Menjub dalam keterangan di Jakarta.

- Advertisement -

Menurut Menhub, pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan biaya logistik nasional melalui pengembangan strategi yang komprehensif. Tren skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia secara umum pun menunjukkan pertumbuhan yang positif, bahkan mulai menyusul peringkat LPI Filipina.

Menurut dia, efisiensi logistik transportasi selalu menjadi perhatian nomor satu bagi para pelaku logistik. Karena itu, butuh penguatan sistem logistik nasional untuk mencapai Indonesia Emas 2045 melalui penurunan biaya logistik serta untuk mengatasi berbagai tantangan yang terjadi.

Menhub menerangkan, semangat efisiensi dan efektivitas logistik ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengatur penguatan dan penataan melalui National Logistic Ecosystem (NLE), sesuai Inpres No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

“NLE yang diimplementasikan di beberapa pelabuhan dan bandara berkontribusi terhadap efisiensi waktu dan biaya layanan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, saat ini terdapat 264 pelabuhan yang telah mengaplikasikan Inaportnet, di mana 46 pelabuhan telah terintegrasi dengan NLE dan 6 bandara telah menerapkan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT).

“Untuk mendukung penerapan NLE, Kementerian Perhubungan terus mendorong upaya perbaikan layanan melalui digitalisasi, khususnya yang berkaitan dengan layanan kapal, barang dan penumpang,” ungkap Menhub.

Meski begitu, lanjut Menhub, semua pihak yang berkepentingan tidak boleh lengah dengan keadaan saat ini. Semua pihak harus terus berinovasi, beradaptasi dengan perkembangan global serta tantangan baru, hingga perlunya semangat bekerja sama.

“Perlu komitmen bersama antara penyedia dan pengguna jasa logistik, kolaborasi dan sinergitas antar kementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta pihak swasta guna mewujudkan efisiensi sistem logistik nasional,” terangnya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera melalui peningkatan kinerja logistik nasional.

Menhub mengapresiasi ITB yang telah berinisiatif menyelenggarakan seminar ini. Menurutnya, seminar yang digelar tak hanya menjadi forum diskusi dan pertukaran ide semata, namun juga menjadi langkah konkret dalam upaya meningkatkan kinerja logistik nasional.

Artikel ini telah tayang di ANTARA dengan judul “Pemerintah Target Turunkan Biaya Lgistik Jadi 8 persen dari PDB”

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,810PelangganBerlangganan

Terbaru