.webp)
SuaraPemerintah.IDÂ – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti kasus perundungan (bullying) yang terjadi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dan mengingatkan pentingnya transparansi dalam penanganannya.
Hal ini disampaikan Menkes setelah adanya temuan kasus perundungan yang diduga menjadi salah satu penyebab kematian dokter residensi ‘ARL’ di Program Studi Anestesi FK Undip.
Dalam pernyataannya di hadapan Komisi IX DPR RI, Kamis (29/8/2024), Menkes menegaskan bahwa upaya untuk menutupi kasus bullying harus dihentikan, terutama setelah adanya korban yang meninggal dunia.
“Sudah meninggal masih ditutup-tutupi, aduh jangan deh, ayahnya juga sakit gara-gara dia mengetahui anaknya meninggal,” ungkapnya.
Ayah dari ‘dr ARL’ dikabarkan meninggal dunia pada Selasa dini hari (27/8) di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah dirawat intensif selama sepekan. Menkes Budi Gunadi sempat mengunjungi keluarga korban di Tegal dan menemukan bukti rekaman keluhan almarhumah saat menjalani masa residensi.
“Saya juga melihat rekaman di mana anaknya mengeluh sampai nangis, dan memang kasian sekali karena beliau saya paham lah sebagai orangtua pasti stres seperti itu kehilangan anak tercintanya, aku rasa ini udah saatnya berhenti,” lanjut dia.
Hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan telah diserahkan kepada pihak kepolisian, dan rencananya, gelar perkara akan dilakukan pada Jumat (30/8/2024). Menkes menegaskan bahwa pelaku bullying akan dikenakan sanksi tegas, termasuk larangan untuk berpraktik di rumah sakit vertikal.
“Kalau itu masih terjadi, tidak boleh praktik di RS vertikal, silakan praktik di RS lain,” pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul “Geramnya Menkes, Segamblang Itu Bullying di PPDS Masih Ditutup-tutupi”
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News
