Pemerintah tengah mempersiapkan langkah strategis untuk merealisasikan program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemerintah telah mulai memetakan lahan-lahan milik BUMN guna mendukung percepatan program ini.
Erick menjelaskan, pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengenai penyediaan lahan untuk proyek tersebut. “Kita mapping dulu di mana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung daripada tadi, yang namanya percepatan perumahan,” ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Tak hanya berkoordinasi dengan Kementerian PKP, Erick menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan terobosan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Salah satu inisiatif yang diusung adalah pembangunan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Ia mengatakan, pihaknya telah membangun lahan-lahan di sekitar stasiun kereta api yang penggunaannya tidak maksimal. Tak hanya itu, pemerintah juga menyediakan subsidi untuk yang mampu dan tidak mampu.
Saat ini, terdapat sembilan TOD yang telah berhasil dibangun oleh BUMN di berbagai kawasan kereta api. Erick menyebut, pemerintah juga mendorong program kredit kepemilikan rumah dengan skema cicilan fleksibel antara 15 hingga 30 tahun.
Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa BUMN terus berupaya mencari lahan tambahan, termasuk aset-aset dari kementerian lain. Kementerian PKP juga tengah memetakan lahan-lahan yang berpotensi dioptimalkan, termasuk tanah hasil korupsi atau sitaan negara, untuk mendukung pembangunan rumah yang terjangkau.
“Makanya beliau (Menteri PKP) mendorong mendapatkan tanah-tanah dari hasil korupsi, atau tanah-tanah sitaan atau tanah-tanah yang belum terbangun. Kita juga menawarkan ke Pak Ara beberapa aset BUMN, yang memang nanti berkaitan dengan Perumnas tentunya,” kata Erick.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News


.webp)













