Rabu, September 27, 2023
spot_img

BERITA UNGGULAN

Braga, Kota Kuno Yang Tidak Pernah Kehabisan Gaya

- Advertisement -

SuaraPemerintah.ID – Bandung, pada intinya, berada di persimpangan sejarah dan budaya warisan Belandanya berkontribusi pada suasana eklektiknya. Paris van Java, dengan arsitektur yang dirancang secara estetis, berbasis di sini, dan ada lapangan terbuka yang mengapit lingkungan bergaya Eropa dan, tentu saja, daya tarik budaya Jalan Braga, yang juga merupakan lokasi Konferensi Asia-Afrika pertama. pada tahun 1955.

Teolog dan humanis Belanda Martinus Antonius Weselinus Brouwer dengan terkenal mengatakan “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”  mengacu pada Bandung. Orang yang pertama kali mengunjungi Bandung seringkali mereka akan kembali, dan mudah untuk mengetahui alasannya. Jalan Braga sendiri adalah buktinya. Dulunya dikenal sebagai Bragaweg mengingatkan kita akan sejarah Bandung yang kaya. Di persimpangan Jalan Asia-Afrika, jalan ekonomi tertua yang dulunya dikenal sebagai Jalan Pos Besar 1811 pada masa pendudukan Belanda.

- Advertisement -

Komunitas Aleut, sebuah organisasi komunitas, mengatur tur warisan dengan berjalan kaki di mana pengunjung dapat belajar tentang sejarah kota. Berlokasi strategis di dekat Stasiun Kereta Api Bandung, Braga berjarak 15 menit berjalan kaki dan populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing.

Desain klasik dari arsitek Albert Aalbers dan Wolff Schoemaker memberikan Braga lanskap yang unik dengan gelombang laut dan arsitektur gaya art-deco dibandingkan dengan kota lain Semarang atau bahkan Jakarta. De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas 1936 ‘  Denis Bank’ – saat ini dikenal sebagai Bank Jabar – dan Savoy Homann Hotel abad ke-19 adalah beberapa contoh mahakarya mereka.

- Advertisement -

Dulu, Bandung adalah ibu kota Preanger dan rumah bagi komunitas Concordia dan pemilik perkebunan kopi. Warga melakukan perjalanan ke perkebunan kopi dan teh dan menjual produk mereka di daerah tersebut. Balai Kota Bandung pernah menjadi gudang kopi pada zaman Belanda. Mantan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels memimpin proyek peletakan batu pertama pengembangan kawasan Preanger yang kemudian dikenal sebagai Parahyangan dalam bahasa Indonesia atau Priangan dalam bahasa Sunda.

Dari Era Concordia hingga Munculnya Distrik Kreatif

- Advertisement -

Di masa lalu, Braga adalah kota sosialita, di mana pemilik perkebunan kopi dan teh yang kaya, Dutch Preanger membentuk Komunitas Concordia yang menyelenggarakan acara hiburan dan budaya di jantung Braga. Gedung Sociëteit Concordia menjadi tuan rumah bagi sejumlah pertunjukan termasuk teater, tari, opera dan film. Pada tahun 1955 gedung tersebut berganti nama menjadi Gedung Merdeka.

Paris Van Java bukan sekedar nama. Braga, untuk waktu yang lama, dikaitkan dengan kemewahan. Kota ini merupakan surga pembelanja di kalangan sosialita Belanda, dan pengaruh Paris juga terlihat, terutama karena produk-produk dari ibu kota Prancis dipandang lebih unggul daripada produk-produk buatan Belanda. Sejak saat itu, toko-toko di sepanjang Jalan Braga mulai menggunakan Paris Van Java untuk memasarkan produknya ke komunitas Concordia.

Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum (Land of Pasundan born when God is Smiling)

 Martinus Antonius Weselinus Brouwer, humanis dan teolog Belanda

Menurut Komunitas Aleut, gaya Paris memiliki pengaruh besar. Ketika slogan Paris Van Java bergema di antara semua pedagang, toko dan bangunan itu diberi nama Prancis. Toko busana Paris Au Bon Marche Modemagazin dan toko perhiasan De Concurrent menjual produk yang memiliki pengaruh Prancis.

Onderling Belang adalah supermarket milik Belanda yang kemudian dikenal sebagai Sarinah, supermarket Indonesia pertama di de Braga oleh ARTOTEL. Van Dorp adalah landmark Braga yang pernah menjual lelang lukisan dan pameran buku. Vogelpeol yang didirikan oleh Sociëteit Ons Genoegen adalah sebuah teater film dan opera yang kini menjadi Yayasan Pusat Kebudayaan.

Braga memang merupakan pusat komunitas budaya yang merupakan kelanjutan dari komunitas fashion di kawasan Preanger. Penduduk Bandung fokus pada fashion, seni, dan budaya.

Braga Saat Ini

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,500PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terpopuler PRAHUM

Spesial Interview